Komjen Gatot Eddy, Kandidat Kapolri yang Masuk Tim Penanggulangan Covid-19
Gatot juga pernah menjadi Ketua Satgas Nusantara yang bertanggungjawab agar Pilkada Serentak 2018 bisa berjalan aman.
JERNIH–Salah satu Perwira Tinggi Polri yang digadang-gadang jadi Kapolri adalah Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono yang saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian RI atau Wakapolri.
Gatot dipilih Kapolri Jenderal Idham Aziz untuk menjadi wakilnya menggantikan Komisaris Jenderal Ari Dono Sumanto yang pensiun pada 1 Januari 2020. Gatot sendiri dilantik pada 7 Januari 2020.
Penunjukkan Gatot Eddy menjadi Wakapolri ini tertuang dalam Telegram Rahasia bernomor ST/330/XII/KEP/2019 yang diteken Jenderal Idham Aziz, pada Jumat 20 Desember 2019.
Berdasarkan Wikipedia, Gatot Eddy lahir di Solok, Sumatra Barat pada 28 Juni 1965. Ia dikenal fasih berbahasa Minang. Gatot yang lulusan Akademi Kepolisian pada 1988 dikenal mempunyai keahlian di bidang reserse.
Berbagai jabatan telah diemban termasuk menjadi Sekretaris Pribadi Kapolri. Gatot termasuk perwira polisi yang sangat mengenal seluk beluk Jakarta karena beberapa kali bertugas di Jakarta.
Jabatan Kapolres yang pernah diemban antara lain Kapolres Blitar, Kapolres Metro Depok (2008), juga pernah menjabat Kapolres Metro Jaksel (2009).
Pada tahun 2011, Gatot dipercaya menjabat Direktur Reskrimum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya (2011). Kemudian ditarik ke Mabes Polri untuk menduduki jabatann Analis Kebijakan Madya bidang Pidum Bareskrim Polri (2012) dan Kabagdukminops Robinops Sops Polri (2013).
Gatot pernah menduduki posisi Karolemtala Srena Polri (2014), selanjutnya menjabat Wakapolda Sulsel (2016), Staf Ahli Sosial Ekonomi (Sahlisosek) Kapolri (2017) dan yang terakhir Gatot menjabat sebagai Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kapolri.
Selain kariernya yang moncer , Gatot juga menyelesaikan jenjang pendidikannya dilingkungan kepolisian dengan baik. Di Akademi Kepolisian Gatot masuk alumni Akabri Kepolisian A, penyebutan A karena pada saat itu terjadi dua kali penerimaan taruna sehingga penyebutannya Akpol A dan Akpol B.
Pada tahun 1996, Gatot menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) sedangkan Sekolah Staf dan Pimpinan POlri (SESPIM) dijalanipada 2002, kemudian Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Polri pada 2012.
Sebelum menjabat Kapolda Metro sejak Januari 2019, Gatot pernah menduduki jabatan Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri, Staf Ahli Sosial Ekonomi Kapolri dan Wakapolda Sulawesi Selatan dan dipercaya menjadi Ketua Satgas Nusantara. Satgas ini dibentuk agar Pilkada Serentak 2018 bisa berjalan aman.
Di masa pandemi Covid-19, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono memiliki pekerjaan berat karena ditunjuk sebagai Wakil Ketua 2 Tim Pelaksana daripada Komite Pencegahan COVID dan Percepatan Ekonomi Nasional. (tvl)