Helsinki — Sanna Marin, menteri transportasi Finlandia, mengambil alih kursi perdana menteri setelah pengunduran diri Antti Rinne.
Marin, kini berusia 34 tahun, menjadi perdana menteri (PM) termuda di Finlandia dan juga dunia. Partai Sosialis Demokrat Finlandia, kekuatan politik terbesar dalam koalisi beranggotakan lima partai, sepakat memilih Marin sebagai pengganti Rinne.
Kesepakatan terjadi Minggu 8 Desember 2019, dan Marin akan diambil sumpah dan mulai bertugas Senin 9 Desember.
Rinne mengundurkan diri Selasa 2 Desember 2019 setelah Partai Tengah, salah satu kekuatan politik dalam koalisi, mengatakan kehilangan kepercayaan terhadapnya. Rinne dianggap gagal menangani pemogokan pekerja perusahaan pos.
Dalam wawancara wawancara pertama dengan sejumlah wartawan, Marin mengatakan; “Kami memiliki banyak pekerjaan untuk membangun kembali kepercayaan.”
Jalan Marin ke kursi perdana menteri tak mulus. Ia harus bersaing keras dengan Antti Lindtman, ketua parlemen. Akibatnya, keputusan diambil lewat voting. Marin unggul tipis atas Lindtman.
Marin terjun ke politik dari tingkat lokal pada usia sangat muda. Pada usia 27 tahun ia menjadi ketua dewan kota Tampere, tempat kelahirannya.
Tiga tahun kemudian ia pindah ke Helsinki, dan mengawali karier politiknya di level nasional.
Kini, Marin menghadapi gelombang aksi mogok tiga hari yang menghentikan produksi beberapa perusahaan besar di Finlandia. Konfederasi Industri Finlandia memperkirakan pemogokan menyebabkan perusahaan besar kehilangan pendapatan 500 juta euro.
Koalisi kiri-tengah, yang baru menjabat enam bulan lalu, setuju melanjutkan program politik perlihan netralitas karbon.
“Kami memiliki program bersama yang merekatkan koalisi,” kata Marin.
