Syaikh Ali Jaber yang Saya Kenal
Belakangan, dari seorang tokoh yang saya kenal, ternyata rumah itu adalah rumah kontrakan Syekh Ali. Rumah itu ia kontrak karena rumah miliknya telah Syekh Ali jual untuk membiayai proyek pengadaan Alquran Braille yang terus ia gerakkan.
Oleh : Buroqi Tarich Siregar
JERNIH– Syaikh Ali Jaber yang lahir pada Feb 1976 di Madinah dengan sukarela memilih menjadi warga negara Indonesia. Beliau tinggalkan hidup mapan dan nyaman yang dijalaninya di Madinah.
Wikipedia bilang Syaikh Ali Jaber memiliki masjid besar di Madinah. Beliau memulai dakwahnya di Indonesia dari Lombok pada tahun 2008 dan kemudian pindah ke Jakarta. Beliau secara resmi mendapatkan kewarganeraan Indonesia pada tahun 2012.
Di Indonesia beliau berjuang agar semakin banyak orang Indonesia yang bisa membaca Al Quran, mencintai Al Quran dan menghafal Al Quran. Beliau juga punya program khusus membagikan Al Quran braille.
Saya pernah ke rumahnya di daerah Rawamangun walau tak berjumpa dengan beliau. Untuk ukuran orang yang memiliki masjid besar di Madinah maka rumah beliau bisa dibilang sederhana tanpa simbol-simbol kemewahan.
Belakangan, dari seorang tokoh yang saya kenal, ternyata rumah itu adalah rumah kontrakan Syekh Ali. Rumah itu ia kontrak karena rumah miliknya telah Syekh Ali jual untuk membiayai proyek pengadaan Alquran Braille yang terus ia gerakkan.
Belum sampai lima tahun menjadi warga negara Indonesia beliau mengalami momen dihujani bom gas air mata ketika ikut Aksi Bela Islam 411 (5 November 2016). Bahkan belum lama ini beliau diserang dengan senjata tajam di Lampung.
Tapi, beliau bertahan hidup di Indonesia sebagai warga negara Indonesia demi cita- cita besarnya, yaitu agar ada sejuta penghafal Al Quran di Indonesia.
Hijrahnya beliau dari Madinah ke Indonesia, menjadi warga negara Indonesia dan pengalaman-pengalaman beliau dalam berdakwah sungguh suatu pengalaman hidup yang sangat kaya di usia yang masih bisa dikatakan muda (45 tahun).
Hari ini Kamis, 14 Januari 2021 (1 Jumadil Akhir 1442) kita menerima kabar bahwa Syaikh Ali Jaber wafat. Sesungguhnya segalanya merupakan milik Allah SWT dan hanya kepada Allah segalanya kembali. Allah SWT yang telah menciptakan mati dan hidup untuk menguji siapa diantara manusia yang paling baik amalnya. Kita menjadi saksi atas kebaikan Syaikh Ali Jaber.
Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu waakrim nuzulahu wawasi’ madkhalahu. Aamiin ya Allah. [ ]