Crispy

Pelecehan Islam dan Perempuan Pakistan Oleh Pejabat Cina: Buka Jilbabmu!

“Buka jilbabmu! Biarkan aku melihat matamu,” kicau diplomat Cina, mengomentari video perempuan Uighur yang tengah menari.

JERNIH– Penasihat Kebudayaan di Kedutaan Besar Cina di Pakistan, Zhang Heqing, memicu pertengkaran pada Minggu (7/3) lalu. Persoalannya, ia kedapatan melontarkan twit dan mengomentari perempuan Cina yang tengah menari perut. Dalam sebuah komentar, ia berujar, “Buka jilbabmu, biarkan aku melihat matamu. Tarian #Xinjiang.”

Pejabat itu kemudian menghapus twit tersebut setelah reaksi marah dari warganet membanjiri unggahannya, sebagaimana dilaporkan The Print. Pengguna Twitter mengklaim video itu menggambarkan seorang “perempuan Muslim Uighur” tanpa penutup kepala tradisional alias jilbab.

Cina sendiri tengah menghadapi kritik yang meningkat dari seluruh dunia, termasuk klaim genosida atas perlakuannya terhadap populasi Muslim Uighur di wilayah barat laut Xinjiang.

Diplomat Cina, Zhang Heqing, dasar kalakuan…

Beberapa pengguna Twitter di Pakistan tersinggung dengan unggahan tersebut karena mereka mengklaim itu menyakiti agama Islam. Untuk itu mereka menuntut permintaan maaf dari pejabat Cina yang bersangkutan.

“Sebagai seorang Muslim dan warga Pakistan, saya menemukan kata-kata ini sangat menyinggung, jilbab adalah hal yang suci bagi kami,” kata pengguna Twitter, Muhammad Anas.

“Ini adalah pernyataan yang mengerikan, dan jika orang-orang Cina terus menyuarakan pernyataan Islamofobia, maka hubungan Pakistan-Cina tidak akan berakhir dengan baik,” kata pengguna lain.

Banyak pengguna memprediksi ini dapat merusak hubungan antara Islamabad dan Beijing. Ansar Abbasi, kolumnis Pakistan yang terkait dengan The News International kemudian berkicau, “Semoga Zhang tidak di sini untuk merusak persahabatan Pakistan-Cina,” kata dia.

Wartawan Pakistan Naila Inayat berkomentar, “Jika Anda bertanya kepada pemerintah Pakistan tentang orang Uighur, mereka akan memberi tahu Anda: Terus terang, kami tidak tahu banyak tentang itu.”

Sementara itu, koresponden BBC Pakistan dan Afghanistan Secunder Kermani berkomentar, diplomat itu “benar-benar menguji batas-batas aliansi dekat Pakistan dengan Cina”.

Analis geopolitik dan keamanan Naveed Ahmad juga mengecam pejabat itu karena memblokir “jurnalis serta warga biasa yang mempertanyakan konten dan maksud twitnya”, seraya menambahkan, Pakistan “belum menjadi koloni Xi”.

Ahmad merujuk pada Kepala Biro WION Pakistan, Anas Mallick yang mengklaim, pejabat Cina itu memblokirnya di Twitter.

“Ah, baiklah, Diplomat China @zhang_heqing telah memblokir saya di Twitter setelah saya menunjukkan twit menghina hijab. Dia diam-diam menghapusnya tanpa permintaan maaf – Sepertinya dia tidak bisa membiarkan seseorang menunjukkan cermin kepadanya, dengan benar mengikuti jejak Beijing yang mengeluarkan suara-suara yang memberangus,” ungkap Mallick. [The Print]

Back to top button