Bulan Depan Masuk Singapura Wajib Miliki IATA Travel Pass
Sertifikat kesehatan digital akan menjadi fitur utama dalam perjalanan udara di masa depan pasca pandemi Covid-19.
JERNIH-Mulai 1 Mei 2021, masyarakat yang bepergian ke Singapura menggunakan maskapai penerbangan wajib menggunakan IATA Travel Pass.
IATA Travel Pass merupakan “dompet digital” penyimpanan dokumen syarat perjalanan tambahan selain paspor, visa, dan tiket pesawat. Termasuk didalamnya terdapat keterangan hasil tes Covid-19 PCR pra-keberangkatan pada saat check-in dengan maskapai penerbangan mereka, serta pada saat kedatangan di pos pemeriksaan imigrasi di Bandara Internasional Changi.
Kebijakan ini merupakan kolaborasi berkelanjutan antara Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) dan IATA.
Untuk itu, jika hendak pergi ke Singapura, disarankan untuk cari informasi tentang IATA Travel Pass kepada maskapai penerbangan yang digunakan.
Terdapat lebih dari 20 maskapai penerbangan saat ini telah mengumumkan uji coba IATA Travel Pass.
IATA mengunggah dalam situs resminya per Rabu (7/4/2021), maskapai yang tengah melakukan uji coba IATA Travel Pass, yakni; Japan Airlines, Singapore Airlines, Qatar Airways, Emirates, Etihad, IAG, Malaysia Airlines, Copa Airlines, RwandAir, Air New Zealand, Qantas, airBaltic, Gulf Air, ANA, AirSERBIA, Thai Airways, Thai Smile, Korean Air, Neos, Virgin Atlantic, Ethiopian, Vietjet AIr, dan Hong Kong Airlines.
Peluncuran aplikasi IATA Travel Pass di iOS baru akan diluncurkan pada pertengahan April 2021 sementara peluncuran di android pada akhir April 2021. Calon penumpang dapat mengunduh aplikasinya di telepon genggam.
Di dalam aplikasi itu, penumpang bisa mengunggah data hasil tes kesehatan sampai vaksinasi serta mencari informasi mengenai syarat perjalanan ke suatu tempat dan lokasi tes kesehatan disana
IATA berharap kemungkinan IATA Travel Pass dalam bentuk kertas, terutama bagi calon penumpang yang tak memiliki telepon genggam.
Sebelumnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan tidak mendukung penerapan kebijakan paspor vaksin corona untuk bepergian.
Menurut mereka hingga saat ini belum ada titik terang apakah vaksinasi efektif mencegah penularan virus Corona. Mereka juga menilai kebijakan paspor itu bisa memicu kecemburuan sosial karena masalah vaksinasi yang belum merata. (tvl)