- Sepanjang 1960-an, Uni Soviet mendominasi teknologi luar angkasa.
- Dekade berikut AS mengambil alih, dan Uni Soviet mengalami kemunduran.
- Sebagai pioner, Rusia tetap harus diperhitungkan di industri luar angkasa karena memiliki roket Soyuz.
JERNIH — “Poydem,” teriak Yuri Gagarin di mikrofon kecil helm kosmonot-nya, ketika roket pendorong Soyuz mengangkat kapsul Vostok dan membawanya ke ruang angkasa.
Poydem adalah kata dalam Bahasa Rusia yang berarti ‘Ayo Pergi’. Saksi sejarah yang masih hidup, yang menyaksikan langsung peluncuran dari Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan, tidak akan lupa teriakan itu.
Hari itu 12 April 1961. Roket Soyuz meluncur cepat, membawa Yugi Gagarin menjadi manusia pertama yang terbang ke luar angkasa.
Penerbangan hanya 108 menit. Setelah satu kali mengorbit bumi, kapsul Vostok masuk ke atmosfer dan mendarat di Engels, kota kecil di selatan Sungai Volga.
Hari ini, 12 April 2021. Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi Engels, terlibat dalam upacara 60 tahun penerbangan berawak pertama ke luar angkasa. Upacara digelar di tempat pendaratan Gagarin, yang ditandai patong sang kosmonot.
Gagarin menjadi legenda, dan 12 April diperingati setiap tahun sebagai Hari Kosmonotika Uni Soviet, dan kini menjadi Hari Kosmonotika Rusia.
“Gagarin menjadi satu-satunya nama keluarga Rusia yang tersimpan di belakang kepala masyarakat semua generasi, mulai dari anak-anak sampai lansia berusia 80 tahun,’ kata Vyacheslav Klimentov.
Sebuah museum, bernama Museum Kosmonotika Moskwa, dibangun dan didedikasikan untuk Gagarin. Museum akan dibuka Selasa 13 April, dan masyarakat bisa menyaksikan semua yang berkaitan dengan Gagarin.
Kapsul Vostok yang membawa gagarin dipamerkan. Ada foto-foto saat Gagarin melakukan persiapan, ketika roket Soyuz meluncur, dan saat Vostok mendarat di Engels. Ada pula barang-barang pribadi Gagarin saat masih sekolah sampai dewasa.
Simbol Keunggulan
Sepanjang 1960-an, Gagarin adalah simbol keunggulan Uni Soviet di luar angkasa. Meski setahun kemudian Uni Soviet menjadikan Valentina Tereshkova wanita pertama yang mencapai ruang angkasa, Gagarin tetap yang dikenang.
Empat tahun sebelumnya Uni Soviet menjadi negara pertama yang mengirim satelit Sputnik ke titik orbit.
Tahun 1970-an, industri luar angkasa Uni Soviet mengalami kemunduran. Moskwa hanya menjadi penonton ketika AS mendaratkan manusia ke Bulan dan memperkenalkan pesawat ulang-alik.
Sampai Uni Soviet bubar tahun 1990, dominasi luar angkasa AS seolah tak tertandingi. Industri luar angkasa Rusia sempat mandeg akibat kesulitan pendanaan.
Satu-satunya yang membuat Rusia masih tak bisa dianggap remeh dalam pengembangan teknologi luar angkasa adalah roket Soyuz. Lainnya tidak. Rusia kehilangan inovasi, yang membuatnya tak bisa menjadi pemain kunci.
Terakhir, Rusia kehilangan monopoli peluncuran berawak ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Roscosmos, perusahaan luar angkasa Rusia, kalah inovasi dibanding Space X milik Elon Musk.
Space X mengambil alih keunggulan teknologi luar angkasa setelah sukses membuat roket yang bisa digunakan berkali-kali. Space X juga sukses membawa astronot NASA berlabuh di ISS.
Meski demikian, Rusia adalah pionir penerbangan ke luar angkasa. Rusia masih memiliki mimpi kembali mendominasi, dan Roscosmos telah mencanangkan banyak program jangka panjang.