CrispyPoliteia

Presiden Jokowi Lantik Firli Bahuri Jadi Ketua KPK Kelima

JAKARTA-Akhirnya Komjen Drs. Firli Bahuri, M.Si. dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai ketua Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 Jumat (20/12/2019). Bersama Firli dilantik juga lima pimpinan KPK lainnya yakni Nawawi Pomolango, Lili Pintauli Siregar, Nurul Ghufron dan Alexander Marwata. Filri menjadi ketua KPK yang kelima sejak lembaga ini dibentuk.

Jalan panjang dilalui Firli untuk mencapai posisi ini. Firli Bahuri berhasil menjalani uji kepatutan dan kelayakan di ruang rapat Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, selama dua hari yaitu pada 11-12 September 2019. Ia terpilih secara aklamasi sebagai ketua KPK  periode 2019-2023 oleh Komisi III DPR RI periode 2014-2019.

Lulusan Akademi Kepolisian tahun 1990 ini memangku jabatan terakhir di institusi kepolisian sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri yang baru saja dilepasnya dalam rangka persiapan menjabat sebagai Ketua KPK

Berbagai pendidikan telah ditempuh oleh suami Ardina Safitri  yang menjadikan Firli  mempunyai wawasan dan pengetahuan luas untuk bekal menghadapi berbagai permasalahan sebagai ketua KPK. Tercatat Firli meneruskan pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 1997, kemudian pada 2004 menempuh Sekolah Pimpinan Menengah (Sespimen).

Pria yang lahir di Prabumulih, Sumatera Selatan, pada 7 November 1963, anak dari Tamah Bahuri ini juga pernah memangku berbagai jabatan yang membentuknya sebagai pribai yang tangguh. Pada 2001, Firli menjabat Kapolres Persiapan Lampung Timur. Kemudian pindah  ke Polda Metro Jaya menjadi Kasat III Ditreskrimum pada 2005-2006. Jiwa kepemimpinannya semakin terasah dengan dua kali berturut turut menjadi Kapolres, yakni Kapolres Kebumen dan Kapolres Brebes pada 2008 saat pangkatnya masih AKBP.

Pada tahun 2009Firli ditarik kembali Ke Polda Metro Jaya menjadi Wakapolres Metro Jakarta Pusat, dan tahun 2010 Firli mendapat kepercayaan menjadi Asisten Sespri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kemudian pada tahun 2012 Firli mendapat kesempatan menjadi ajudan Wapres Budiono. Selanjutnya Firli berlabuh menjadi Wakapolda Banten.

Memasuki jenjang sebagai Perwira Tinggi di Kepolisian, Firli mendapat promosi Brigjen Pol pada tahun 2016 menduduki jabatan Karo Dalops Sops Polri dan sesudah berpangkat bintang satu (Brigjen). Ia menjabat Wakapolda Jawa Tengah pada 2016. Setelah itu tahun 2017, Firli menjabat sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat namun April tahun 2018 ia kembali lagi ke ibu kota Jakarta mengemban tugas sebagai Deputi Penindakan KPK pada 6 April 2018.

Selama kurang lebih setahun di KPK, Firli kemudian ditarik kembali ke Polri pada 20 Juni 2019 dan diberi tugas baru sebagai Kapolda Sumatera Selatan. Namun  pada November 2019  ia kembali ditarik ke Mabes Polri untuk didapuk sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam), setelah sebelumnya Kapolri menaikkan pangkat Firli menjadi Komjen alias bintang tiga.

Selanjutnya pada 6 Desember 2019 lalu Kapolri melepas jabatan Firli sebagai Kabaharkam karena menurut Kapolri, Firli tidak perlu mengundurkan diri dari Polri namun ia harus melepaskan jabatannya agar tidak melakukan rangkap jabatan.

Meskipun beberapa waktu lalu terjadi penolakan dari anggota KPK namun diyakini Firli bahwa menjaadi Ketua KPK adalah takdirnya yang harus dijalani.

(tvl)

Back to top button