Putri Pembom Bunuh Diri Abu Sayyaf asal Indonesia Diamankan Tentara Filipina
- Siti Aisyah, putri suami-istri pembom bunuh diri asal Indonesia, baru berusia 10 tahun.
- Ditangkap dalam penggrebekan di Sulu dan kini diserahkan ke Departemen Layanan Sosial.
- Siti Aisyah diduga telah diindoktrinasi untuk menjadi pembom bunuh diri.
- Kedua orang tuanya melakukan bom bunuh diri di katedral Sulu.
JERNIH — Tentara Filipina mengamankan Siti Aisyah Rullie alias Maryam Israni, putri pasangan pembom bunuh diri asal Indonesia; Rullie Rian Zeke (35) dan Ulfah Handayani Saleh (32), dalam penggrebekan ke markas Abu Sayyaf Group (ASG).
Kolonel Alaric Delos Santos, juru bicara Komando Mindanao Barat, mengatakan Siti Aisyah diperkirakan berusia antara 10 sampai 13 tahun. Siti Aisyah berada di sebuah rumah yang dijadikan persembunyian ASG.
“Gadis itu ditemukan dalam operasi di Barangay Bangkal, Patikul, Kepulauan Sulu, Rabu sebelum tengah malam,” kata Kolonel Delos Santos.
Pasangan Rullie-Ulfah berada di balik serangan Januari 2019 terhadap katedral di selatan Jolo yang menewaskan 23 orang dan melukai seratus lainnya. Komando Mindanao Barat mengontak Departemen Layanan Sosial dan pihak berwenang Indonesia untuk menentukan nasib Siti Aisyah.
Letnan Jerrica Manongdo, juru bicara militer Filipina di Sulu, mengatakan Siti Aisyah kemungkinan telah dinikahkan dengan Jihiiran untuk memiliki seorang ‘wali’. Jihiran yang dimaksud adalah Rudymar Habib Jihiran alias Gulam.
Jihiran alias Gulam adalah pembantu dekat Radullah Sahiron, orang nomor satu ASG. Siti Aisyah diduga telah diindoktrinasi untuk menjadi pembom bunuh diri seperti kedua orang tuanya.
“Di ASG ada praktek menikahkan anak perempuan yang kehilangan kedua orang tua dalam aksi dengan anggota kelompok, tidak peduli gadis itu masih di bawah umur atau tidak,” kata Letnan Manongdo kepada Arab News.
Siti Aisyah punya kakak laki-laki,namanya Rezky Fantasya Rullie alias Cici yang kini menghuni penjara Filipina selatan. Cici dikabarkan merencanakan serangan bunuh diri untuk membalas kematian Andi Baso, suaminya. Andi Baso adalah militan asal Indonesia yang tewas dalam baku tembak di Sulu tahun lalu.
Kakak Cici, namanya tak disebutkan, berusaha nyeberang ke Suriah tapi ditangkap tentara Turki tahun 2017 dan dideportasi ke Indonesia. Setahun kemudian, kakak laki-laki Cici mencapai Filipina selatan untuk bergabung dengan komandan ASG Hajan Sawadajan.