- John McAfee diasuh ayah pecandu alkohol yang keram memukulinya.
- Ia kuliah sambil mengajar, tapi dipecat karena menghamili mahasiswanya.
- Kerja di sejumlah perusahaan teknologi tinggi, tapi menemukan virus saat bekerja di Lockheed Martin.
- Semuh dari kecanduah alkohol, menemukan senyawa kimia yang membangkitkan gairah seks.
- Ia pernah hidup dengan delapan gundik, dan satu istri seorang pelacur jalanan.
- Punya pasukan pembunuh, yang menghabisi tetangganya dan memultilasi perampok.
- Terobsesi Russian Roulette.
JERNIH — John McAfee dinyatakan tewas gantung diri di penjara Barcelona, Rabu pekan lalu. Orang-orang menggali tweet lama mencurigakan, yang membuat kematian ahli virus komputer itu misteri kacau balau seperti hidupnya.
Cuitan McAfee yang digali dan dicoba untuk diselidiki adalah yang dikirim Oktober 2020 dari penjara Barcelona.
“Saya puas di sini. Saya punya teman. Makanan enak. Semuanya baik-baik saja. Ketahuilah bahwa jika saya gantung diri a la Epstein, itu bukan salah saya,” celoteh McAfee.
Juli 2019, McAfee memposting; “Mendapat pesan halus dari pejabat AS yang mengatakan; kami datang unuk Anda, McAfee. Kami akan bunuh diri. Aku punya tatto hari ini untuk berjaga-jaga. Jika saya bunuh diri, saya tidak melakukannya. Saya dipukul. Periksa lengan kananku.”
Ia juga memposting foto bisep, dengan tatto baru bertuliskan $WHACKD. New York Post menulis sekumpulan huruf itu tampaknya merujuk pada pembunuhan ala mafia yang diharapkan.
Beberapa jam sebelum kematiannya, Pengadilan Nasional Spanyol di Madrid mengumumkan McAfee dapat diekstradisi ke AS untuk mengahdapi 10 dakwaan federal tentang penghindaran pajak.
McAfee didakwa mengarahkan pendapatan ke rekening bank dan rekening pertukaran mata uang kripto atas nama orang lain, serta menyembunyikan aset, termasuk real estat dan kapal pesiar.
Jumat lalu istrinya, Janice Dyson McAfee, menyalahkan pemerintah AS atas kematiannya. Kepada wartawan Janice mengatakan suaminya tidak bunuh diri.
“Saya menyalahkan pihak berwenang AS atas tragedi ini,” kata Janice yang membacakan pernyataan sudah disiapkan. “Karena tuduhan bermotif politik terhadapnya, suami saya meninggal.”
Beberapa hari sebelum kematian McAfee, Janice berkicau; “Sekarang pihak berwenang AS bertekad membuat John mati di penjara untuk membuat contoh karena berbicara menentang korupsi di dalam lembaga pemerintah.”
Kini, siapa yang berharap dari jutawan perangkat lunak anti-virus yang mengaku sebagai ayah 47 anak dan pernah tinggal dengan harem tujuh wanita muda?
Buronan
McAfee melarikan diri tahun 2012 setelah disebut-sebut sebagai orang penting yang terlibat pembunuhan di Belize, salah satu dari beberapa kejahatan yang dikaitkan dengannya. Ia menikmati hidup sebagai buronan. Dia juga percaya sedang dikejar kekuatan gelap dalam pemerintahan AS.
Ketika lari dari Belize dan mencari suaka politik di Guatemala, McAfee mengubah penampilan dengan mengecat rambut dan janggut, serta menempelkan permen karet yang dikunyah ke gusi atas untuk menggemukan wajah.
Dean Barrow, mantan PM Belize, mengatakan; “McAfee tampaknya sangat paranoid. Lebih jauh lagi, dia gila.”
Tahun 2021, McAfee dideportasi dari Guatemala ke Miami, AS. Di luar hotel tempatnya menginap, dia melihat seorang pelacur, yang kemudian diketahui bernama Janice Dyson.
Tahun lalu, kepada audiens podcast, McAfee mengatakan; “Hal terakhir yang saya inginkan di dunia saat ini adalah f–k. Yang saya inginkan adalah apa yang sangat saya rindukan….kopi yang enak.”
Fotografer Brian Finke memberi kesaksian kepada The Post. “Kesan saya dia adalah pria pintar yang bosan dengan banyak hal. Dia sepertinya mendapat sedikit masalah.”
Produk Kekerasan Keluarga
John David McAfee lahir di Cinderford, kota kecil di Inggris dekat pangkalan Angkatan Darat AS, tahun 1945. Donald, ayahnya, seorang tentara berkebangsaan AS. Joan, ibunya, berkebangsaan Inggris. McAfee adalah anak tunggal.
Keluarga Donald pindah ke Roanoke, Virginia, AS, tempat ayahnya bekerja sebagai surveyor jalan dan ibunya teller bank. Donald adalah pecandu alkohol yang kejam.
Kepada seorang reporter, McAfee menggambarkan ayahnya sebagai pecandu alkohol yang kejam. “Ayah saya bisa memukuli saya tanpa ampun,” kata McAfee. “Saat itu saya berusia 15 tahun saat melihat ayah menembak dirinya hingga tewas.”
Kepada Wired, McAfee bicara tentang ayahnya lebih rinci. “Setiap hari saya bangun bersamaan dengannya. Setiap urusan saya, dia selalu berada di sisi saya. Setidak ketidak-percayaan, dia adalah negosiator ketidak-percayaan itu. Jadi hidup saya kacau,” kata McAfee.
McAfee juga bercerita tentang ketertarikannya pada Russian roulette. Finke, yang melakukan perjalanan ke Belize tahun 2012, mengambil foto McAfee menempelkan senjata di kening.
“Saya diberi tahu dia bermain rolet Rusia dengan penulis,” kata Finke. “Mendengar hal itu, saya ingin memotretnya dengan ujung pistol di kening.”
Menurut Finke, McAfee seorang egomaniak, yang semakin menjadi lebih gila ketika berperan dengan apa pun yang dia coba sampaikan.
New York Post menulis McAfee menata diri sebagai jenius gila dengan kepribadian adiktif. Menggunakan akunnya, dia menjual majalah untuk mendanai pendidikan sarjana matematika di Roanoke College, tapi hanya menghasilkan sedikit uang.
Dia menyelesaikan gelar BA tahun 1967, tapi menghabiskan uang untuk mabuk setiap hari. Setahun kemudian dia mendaftar di program lanjutan di Norteast Louisiana Stage College.
Di sini, McAfee tidak hanya menjadi mahasiswa tapi juga mengajar. Ia didepak dari universitas karena berhubungan seks dengan salah satu muridnya, yang kemudian dinikahi.
Meski bekerja di sejumlah perusahaan teknologi bergengsi; Xerox, General Electric, dan NASA, McAfee menghabiskan tahun-tahun berikutnya dengan kabut asap narkoba dan alkohol. Ia menghirup kokain, dan mencuci semuanya dengan sebotol scotch.
“Sebagian besar bos saya juga menggunakan narkoba,” katanya kepada BBC tahun 2012. “Bagaimanapun, saya berada di bidang teknologi. Kami yang terdepan dalam teknologi dan terdepan dalam eksperimen pribadi.”
Ketika pindah ke St Louis untuk bekerja di Missouri Pacific Railroad, McAfee mengalami kemunduran. Istri meninggalkannya. Dia mengurung diri di rumah, menggunakan narkoba selama berhari-hari seraya mendengarkan musik Pink Floyd.
Tahun 1984, McAfee berubah setelah seorang terapis meyakinkannya untuk menghadiri pertemuan Alcoholics Anonymous. Ia bersih dari alkohol.
Dua tahun kemudian McAfee memuji peningkatan halusinasi dan peningkatan gairah seks yang diperoleh dengan mengkonsumsi senyawa kimia yang dikenal dengan alpha-PHP. Obat yang digunakan dalam garam mandi itu sangat adiktif, dan dapat menyebabkan gangguan kognitif dan paraoia intens.
Virus Komputer
Terlepas dari kehidupannya yang serba kacau balau, McAfee adalah visioner komputer. Saat berkerja di Lockheed Martin tahun 1986, McAfee berhadapan langsung dengan virus komputer.
“Saya belum pernah mendengar tentang virus sebelumnya, juga tidak ada orang di bidang teknologi ini,” katanya.
McAfee mengerjakan perangkat lunak untuk mendisinfeksi komputer perusahaan, dan terinspirasi mendirikan McAfee Associates tahun 1987. Sejak saat itu ia membuat perangkat lunak pengaman komputer.
“Dia bisa mengungkap virus dan menemukan solusi,” penulis Mark Eglinton, penulis No Domain: The John McAfee Tapes yang akan dirilis Desember 2021. “Perusahaannya muncul dengan paket virus standaryang dapat diinstal orang. Itulah yang dijual perusahaan ke setiap individu pengguna komputer.”
Eglinton menghabiskan dua tahun untuk mewawancarai McAfee, dan mengetahi semua tentang figur kontroversial dan perusahaannya. Menurut Eglinton, meski menghsilkan banyak uang McAfee tidak ingin berurusan dengan dunia usaha.
“Ketika perusahaan itu dijual, dia mendapatkan bagiannya dan pergi,” kata Eglinton. “Tahun 1994 perusahaan itu dijual ke Intel dengan harga 7,7 miliar dolar AS, atau Rp 111,3 triliun.”
Kebanjiran uang, McAfee melanjutkan aktivitasnya membeli dan membangun. Dia mendirikan sistem pesan instan, retret yoga, dan aero-treking, perusahaan layang gantung bertenaga mesin.
McAfee, penggemar penerbangan dan pilot terlatih, mengatakan; “Itulah yang diimpikan Icarus.”
Ribut dengan Tetangga
Memasuki usia 60 tahun, McAfee mencari tantangan lain. Tahun 2008, McAfee menetap di Belize dan membangun kompleks tepi pantai di Amerika Tengah.
Pada awalnya dia berkontribusi pada komunitas miskin di sekitar vilanya, berinvestasi dalam linstrik dan air bersih. Kemduian dia mempekerjakan pasukan kecil pembunuh bayaran bersenjata lengkap dan menyimpan tujuh gundik wanita muda, kabarnya beberap gundik adalah remaja belia.
McAfee berbenturan dengan Gregory Faull, ekspatriat AS yang mengeluh anjing-anjing raja virus komputer berkeliaran di pantai. Faull, pengembang asal Florida, jengkel dan meracuni beberapa anjing itu pada November 2012.
Beberapa hari kemudian Faull ditemukan tewas tertembak di rumahnya. McAfee membantah terkait dengan pembunuhan itu. Polisi mencarinya untuk diinterogasi, tapi McAfee lari ke perbatasan Guatemala untuk mencari suaka politik.
Beberapa tahun kemudian McAfee mempromosikan cryptocurrency di media sosialdan mengenakan biaya lebih dari 100 ribu dolar AS, atau Rp 1,4 miliar, per tweet, untuk publikasi penawaran awal. Bisnis baru McAfee menarik perhatian Komisi Sekuritas dan Bursa, dan penyelidikan atas tuduhan penghindaran pajak dan menyembunyikan asset digelar.
Tahun 2016, seorang pembuat film dokumenter menemukan bukti yang menyatakan McAfee membayar pembunuh bayaran untuk menghabisi Faull.
Dalam Gringo: The Dangerous Life of McAfee, Nanette Burstein mewawancarai Allison Adonizo, mantan rekan bisnis McAfee yang mengaku dibius dan diperkosa di Belize. Film itu juga bercerita tentang David Middleton, warga lokal yang merampok rumah McAfee.
Middleton diburu pembunuh bayaran McAfee, diculik, disiksa dengan taser, dimutilasi, dan pelan-pelan, lalu dibunuh.
Mengarungi Karibia
Bertahun-tahun setelah lari dari Belize McAfee dan Janice Dyson mengarungi Karibia. Janice Dyson adalah gambaran nyata Pretty Woman, seorang pelacur jalanan yang dipersunting orang kaya.
Bersama The Great Mistery, nama kapal pesiarnya, keduanya berlayar. Tiba di Republik Dominika, McAfee dan Dyson ditahan karena di kapalya terdapat senjata serbu dan amunisi militer.
Ketika pihak berwenang AS menyelidiki keuangannya tahun 2018, McAfee kembali menjadi buronan. Ia tinggal di ‘hotel hantu’ dan diduga menjadi ladang bitcoin rahasia di pantai Catalan.
Di Bandara Internasional Barcelona, Oktober 2020 McAfee ditangkap atas tuduhan penggelapan pajak. Pada 16 Juni, dalam salah satu tweet terakhirnya di penjara, McAfee mengeluh; “Asset saya yang tersisa seluruhnya disita. Teman-temanku menguap karena takut bergaul denganku. Saya tidak memiliki apa-apa lagi. Namun saya tidak menyesalinya.”
Itu adalah ucapan samar, dan iconoclast. Pencinta waita, petualang, dan misteri, demikian deskripsi yang dimuat di Twitter-nya.
Eglinton mengatakan; “John McAfee beroperasi di pinggir kehidupan. Dia suka sedikit disalah-pahami. Dia berhasil, bahkan dalam kematian.”