Setelah Stok Sinovac Habis Malaysia Gunakan Pfizer untuk Vaksinasi Nasional
Penghentian penggunaan Sinovac dilakukan setelah muncul kekhawatiran akan kemanjuran vaksin tersebut dalam menghadapi Covid-19 varian baru yang lebih menular dari varian awalnya.
JERNIH-Pemerintah Malaysia telah memastikan akan menggunakan vaksin Corona mRNA produk Pfizer setelah pasokan vaksin Corona dari Sinovac berakhir dan habis.
Pengumuman itu disampaikan Menteri Kesehatan Adham Baba dalam keterangan pers bersama sejumlah pejabat otoritas lainnya, yang juga menyebut mereka telah memiliki stok vaksin Pfizer yang memadai jumlahnya.
Saat ini Malaysia memiliki stok vaksin Corona dari Pfizer sebanyak 45 juta dosis. Jumlah tersebut dianggap cukup untuk vaksinasi sekitar 70 persen populasi negara tersebut. Sementara stok Sinovac hanya 16 juta dosis.
“Sekitar setengah dari 16 juta sudah didistribusikan, jadi sisanya akan digunakan untuk menutupi dosis kedua. Bagi yang belum divaksinasi, mereka akan menerima vaksin Pfizer,” kata Adham, sebagaimana dilansir CAN, pada Jumat (16/7/2021).
Otoritas Malaysia juga menyetujui penggunaam vaksin Corona selain Sinovac dan Pfizer yakni vaksin Corona dari AstraZeneca, CanSino Biologic dan vaksin Janssen dari Johnson & Johnson.
Pengumuman menghentikan penggunaan vaksin Sinovac datang setelah adanya kekhawatiran akan kemanjuran vaksin China itu dalam menghadapi Covid-19 varian baru yang lebih menular dari varian awalnya.
Selain beberapa vaksin yang telah disetujui itu, negeri jiran juga tengah mempertimbangkan penggunaan vaksin Sinopharm ke dalam daftar vaksin yang mendapat izin di Malaysia.
Saat ini bersama Indonesia, Malaysia termasuk negara di Asia Tenggara dengan tingkat infeksi tinggi. Jumlah kasus positif 880.782 kasus dan angka kematian sebesar 6.613 kasus.
Malaysia juga tercatat sebagai salah satu negara di Asia Tenggara dengan tingkat vaksinasi tertinggi, dengan sekitar 26 persen dari 32 juta penduduknya menerima setidaknya satu dosis vaksin virus corona.
Thailand akan penggunaan vaksin AstraZeneca sebagai dosis kedua, bagi warga yang menerima vaksin Sinovac sebagai dosis pertama. Sedangkan, Indonesia tengah mempertimbangan suntikan booster bagi warga yang sudah menerima dua dosis vaksin Sinovac. (tvl)