Ken Setiawan: Waspadai, Kadang Istri Memotivasi Suami Lakukan Amaliyah Teror
Ken, tak memungkiri adanya peran perempuan dalam aksi terorisme. saat aktif di gerakan radikal NII, jamaah paling banyak dan mayoritas di dalam kelompoknya adalah perempuan.
JERNIH-Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan, mengomentari penangkapan pasangan suami istri (pasutri) di Kota Malang, Jawa Timur, yang diduga terlibat jaringan terorisme.
Ken, tak memungkiri adanya peran perempuan dalam aksi terorisme. Bahkan Ken menyrbut, kadang mentornya justru perempuan atau istrinya yang memotivasi untuk melakukan amaliyah teror.
“Selain faktor legitimasi, perempuan bergabung dengan organisasi ekstrem juga karena dorongan emosional, mereka merasa lebih dihargai, lebih berdaya, dan ingin memperkuat hubungan dengan anggota lain”.
Menurut Ken, Osama bin Laden, pemimpin al-Qaeda, mengapresiasi peran perempuan dalam jihad dengan melahirkan generasi pejuang baru dan mendukung jihad suami mereka.
Abu Mus’ab Az-Zarqawi, seorang pemimpin al-Qaeda dari Yordania juga membolehkan perempuan angkat senjata.
Ia bahkan memanfaatkan partisipasi perempuan untuk mempermalukan para lelaki yang tidak mau berjihad. Perempuan juga dianggap tidak terlalu mencurigakan sehingga memiliki nilai strategis.
Sejak saat itu, aksi bom bunuh diri oleh teroris perempuan memasuki fase baru, perempuan muslim harus memenuhi tugas mendampingi para pejuang di medan perang, dengan berbagai cara, dan ini yang saat ini sedang trend di Indonesia.
Ken mengaku, saat aktif di gerakan radikal NII, jamaah paling banyak dan mayoritas di dalam kelompoknya adalah perempuan.
Sebelumnya, Detasemen Khusus atau Densus 88 mengamankan pasutri yang diduga terlibat jaringan terorisme di Kota Malang, Jawa Timur.
Pasutri yang diamankan tersebut masing-masing berinisial CA (41) dan istrinya LF.
Mereka ditangkap saat berjalan di dekat rumahnya, di pinggir Jalan Joyo Utomo, RT 4 RW 4, Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Penangkapan di kota Malang tersebut merupakan bagian dari serangkaian operasi penangkapan terduga teroris yang juga terjadi di beberapa kota di Jawa Timur seperti Surabaya dan Tuban.
Penangkapan terhadap pelaku CA diduga tidak terlepas dari aktivitasnya yang kerap melakukan penggalangan dana di Lembaga Amil Zakat. (tvl)