Korut Luncurkan Dua Rudal Jarak Pendek, Korsel Siaga Penuh
- Kepala Staf Gabungan (JCS) mengatakan militer Korsel siapa penuh.
- Korut kemungkinan sedang melancarkan aksi protes terhadap latihan gabungan Korsel-AS.
JERNIH — Korea Utara (Korut) meluncurkan dua peluru kendali (rudal) balistik jarak pendek ke Laut Timur, Rabu 15 September.
Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan (Korsel) mengatakan rudal-rudal itu ditembakan dari daerah pedalaman tengah pada Rabu sore. Otoritas intelejen AS dan Korsel sedang menganalisis rincian informasi tambahan.
“Militer kami mempertahankan postur kesiapan penuh dalam kerjasama erat dengan AS,” kata JCS Korsel, seperti dikutip Korea Times.
Pengamat Korut mengatakan uji tembak itu bisa dilihat sebagai protes latihan militer gabungan Korsel-AS, dan dilakukan saat Menlu Cina Wang Yi berkunjung ke Seoul.
Pyonyang sedang berusaha membujuk Beijing agar mendesak AS dan Korsel untuk menghentikan latihan militer gabungan, program tahunan keuda negara. Pyongyang melihat latihan itu sebagai tindakan bermusuhan.
Korut dilarang menguji teknologi rudal balistik apa pun, sesuai resolusi PBB. Peluncuran rudal jarak menengah ini yang kali pertama sejak 25 Maret, ketika Korut menguji rudal taktis tanpa pemandu.
Dua hari sebelumnya, Korsel mengumumkan berhasil menguji tembak rudal jarak jauh baru selama akhir pekan.
Sebagai tanggapan, Presiden Korsel Moon Je-in mengadakan pertemuan Dewan Keamanan Nasional. Presiden Moon diberi pengarahan tentang peluncuran itu. PM Jepang Yoshihide Suga mengecam peluncuran itu, dan menyebutnya tindakan keterlaluan.
Pengamat diplomatik percaya peluncuran rudal itu dimaksudkan untuk memenuhi peringatan kepada Korsel dan AS yang menggelar latihan gabungan, Agustus lalu.