- Korut masih menggunakan retorika kebencian AS terhadap Pyongyang untuk menolak perdamaian.
- Perang Korea diakhiri dengan gencatan senjata. Kedua Korea secara teknis masih terlibat perang.
- Korut dan Korsel kini terlibat lomba senjata.
JERNIH — Korea Selatan (Korsel) menyeru Korea Utara (Korut) untuk bersama mendeklarasikan berakhirnya Perang Korea. Pyongyang mengatakan; “Itu terlalu dini.”
“Tidak ada jaminan deklarasi akhir Perang Korea mengarah pada penarikan kebijakan bermusuhan AS terhadap Korea Utara,” kata Ri Thae Song, wakil menteri luar negeri Korut, seperti dikutip kantor berita KCNA.
Selasa 21 September 2021, dalam pidato di Majelis Umum PBB, Presiden Korsel Moon Jae-in mengulangi seruan untuk secara resmi mengakhiri Perang Korea. Ia mengusulkan agar kedua Korea, AS, dan Cina, bertemu dan membicarakan perjanjian damai.
Perang Korea, yang dimulai dengan invasi Korut ke Korsel, dimulai tahun 1950. AS, dan pasukan multinasional, mengirim pasukan untk menyelamatkan Korsel.
Situasi berbalik. Korsel dan AS masuk ke wilayah Korut sampai ke tepi Sungai Yalu, perbatasan Korut-Cina. Beijing bereaksi dengan mengirim satu juta pasukan untuk menyelamatkan Korut.
Perang Korea berubah menjadi konflik bersenjata di sepanjang garis perbatasan, sampai akhirnya kedua pihak sepakat gencatan senjata.
Secara teknis, dua Korea masih dalam keadaan perang. Korut kerap menolak gagasan mengakhiri Perang Korea dengan perjanjian damai yang mengikat kedua pihak. Pyongyang terus memepersoalkan penempatan pasukan AS di Panmunjom sebagai alasan penolakan.
“Tidak ada yang akan berubah selama keadaan politik di Korut tetap tidak ebrubah, dan kebijakan permusuhan AS juga tidak berubah meski penghentian perang dinyatakan ratusan kali,” kata Ri.
Menurutnya, penarikan AS dari standar ganda dan kebijakan bermusuhan adalah prioritas utama menstambilkan situasi Semenanjung Korea, dan memastikan perdamaian di atasnya.
Presiden AS Joe Biden, dalam pidato di Majelis Umum PBB, juga mengatakan pihaknya menginginkan diplomasi berkelanjutan untuk menyelesaikan krisis seputar program nuklir dan rudal balistik Korut.
Pyongyang menolak tawaran AS untuk terlibat dalam dialog dan kepala pengawas atom PBB mengatakan pekan ini program nuklir Korut akan berjalan penuh.
Uji coba rudal balistik Korut dan Korsel pekan lalu mengawali perlombaan senjata di Semenanjung Korea. Alih-alih menciptakan perdamaian, bangsa yang terpecah itu sebentulnya — menggunakan istilah orang Indian dalam komik Winnetou I — sedang menggali kapak perang.