Crispy

Cina Sampaikan Ucapan Selamat Kepada Joe Biden-Kamala Harris

  • Tidak ada jaminan hubungan AS-Cina kembali normal.
  • Biden diyakini akan menggunakan pendekatan hak asasi manusia untuk menekan Beijing.
  • Sikap Donald Trump yang belum mengaku kalah membuat Cina canggung.

Beijing — Cina menyampaikan ucapan selamat kepada Joe Biden-Kamala Harris sebagai presiden dan wakil presiden AS terpilih dalam pemilu 3 November 2020.

“Kami menghormati pilihan rakat AS. Kami mengucapkan selamat kepada Joe Biden dan Kamala Harris,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin dalam jumpa pers harian.

“Kami memahami hasil pemilu AS akan ditentukan sesuai hukum dan prosedur AS,” tambahnya, mengulangi sikap Beijing sebelumnya.

Donald Trump masih belum mengakui kekalahan, dan merasa dicurangi. Ia akan menempuh jalur hukum, kendati pejabat federal AS mengatakan tidak ada bukti penipuan dalam pemilu presiden AS.

Penolakan Trump menerima kekalahan menempatkan Beijing, dan sejumlah negara, dalam posisi canggung. Cina enggan melakukan apa pun untuk memusuhi Trump, dan terus menunggu proses yang ditempuh petahana.

Biden, yang memimpin dengan keunggulan lima juta suara, mengukuhkan kemenangannya dengan meraih Arizona.

Sebelumnya, banyak pemimpin dunia menyampaikan ucapan selama kepada Biden tapi tidak demikian dengan Rusia, Cina, dan Turki.

Ketegangan AS-Cina

Hubungan AS-Cina berada dalam titik terbutuk dalam beberapa dekade, karena perselisihan perdagangan, teknologi, isu Hong Kong dan Taiwan, serta pandemi virus korona.

Donald Trump mengeluarkan sejumlah sanksi kepada Beijing, dan terus menyerang Cina. AS-Cina juga terlibat perang datang yang memanas atas tuntutan akses kepasar Cina, reformasi luas di bidang bisnis game online, serta desakan agar Beijing melonggarkan kontral negara.

Januari 2020 AS-Cina menandatangani gencatan senjata parsial, yang mewajibkan Beijing mengimpor produk AS senilai 200 miliar dolar selama dua tahun, mulai dari mobil, mesin, minyak, hingga produk pertanian.

Trump juga mengarahkan senjatanya ke perusahaan teknologi Cina, yang menurutnya menimbulkan ancaman keamanan. Salah satunya aplikasi TikTok, dan raksasa Huawei.

Tidak ada jaminan hubungan AS-Cina membaik setelah Biden dilantik. Siapa pun tahu Partai Demokrat, yang mendukung Biden, akan menggunakan kampanye hak asasi manusia untuk melawan Cina.

Dalam debat capres Februari lalu, Biden menyebut Presiden Cina Xi Jinping sebagai preman. Biden juga menyebut tindakan keras Cina terhadap minoritas Muslim Uighur di Xinjiang sebagai genosida.

Back to top button