Kapal Perang AS dan Kanada Lewati Selat Taiwan Bikin Cina Nangis Bombay
Pada Jumat (15/10), Prakarsa Penyelidikan Laut Cina Selatan (SCS Probing Initiative) yang berbasis di Beijing memposting gambar satelit dari apa yang diklaim sebagai kapal berudal perusak kelas Arleigh Burke, USS Dewey, dan apa yang diduga sebagai kapal fregat kelas Halifax milik Kanada, HMCS Winnipeg, melewati Selat Taiwan hari itu.
JERNIH—Pemerintah Cina pada Minggu (17/10) lalu memaki jalur pelayaran yang dilakukan kapal perang AS dan Kanada. Kedua kapal perang itu melintas Selat Taiwan pada akhir pekan lalu.
Sebelumnya, pada Jumat (15/10), Prakarsa Penyelidikan Laut Cina Selatan (SCS Probing Initiative) yang berbasis di Beijing memposting gambar satelit dari apa yang diklaim sebagai kapal berudal perusak kelas Arleigh Burke, USS Dewey, dan apa yang diduga sebagai kapal fregat kelas Halifax milik Kanada, HMCS Winnipeg, melewati Selat Taiwan hari itu. Pada Minggu (17 Oktober), Armada Ketujuh AS mengkonfirmasi bahwa dua kapal perang itu memang telah transit melalui selat dari Kamis (14 Oktober) hingga Jumat, dan bahwa keduanya memang USS Dewey dan HMCS Winnipeg.
Armada Ketujuh AS menyatakan bahwa pelayaran melalui selat ini “menunjukkan komitmen Amerika Serikat dan sekutu serta mitra kami untuk Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.” Ia menambahkan bahwa “kerja sama seperti ini merupakan inti dari pendekatan kami untuk kawasan yang aman dan makmur.”
Dalam sebuah posting Weibo pada hari Minggu, Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat Cina mengklaim bahwa angkatan laut dan udaranya memantau kapal-kapal dan “berjaga-jaga” selama keseluruhan transit itu. Armada itu menuduh AS dan Kanada “berkolusi untuk memprovokasi, menimbulkan masalah, dan bertindak secara mengerikan, dan secara serius membahayakan perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan.”
Hal itu tiada lain kecuali mengulangi mantra Beijing bahwa “Taiwan adalah bagian dari wilayah Cina.” Pos itu ditutup oleh pernyataan bahwa pasukan komando Cina “selalu menjaga tingkat kewaspadaan yang tinggi dan dengan tegas melawan semua ancaman dan provokasi.” [Taiwan News]