Crispy

10 Desa Cantik Versi BPS, Satu Dari Jawa Barat

Bagi desa, program ini diharapkan mampu menyediakan data yang mutakhir pada suatu sistem aplikasi profil desa yang bersifat mikro, sehingga perencanaan pembangunan akan lebih tepat sasaran.

JERNIH – Badan Pusat Statistik (BPS) menganugerahkan penghargaan kepada 10 Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) Terbaik Tahun 2021, pada Senin (6/12/2021). Desa Pangalengan di Kabupaten Bandung salah satu yang terpilih sebagai Desa Cantik.

Sepuluh terbaik tersebut adalah Kelurahan Beringin Jaya (Pagar Alam, Sumatra Selatan), Desa Karya Makmur (Bangka, Kepulauan Bangka Belitung), Desa Pangalengan (Bandung, Jawa Barat), Desa Maduretno (Wonosobo, Jawa Tengah), Desa Tamansuruh (Banyuwangi, Jawa Timur), Desa Pesanggrahan (Batu, Jawa Timur), Desa Kutuh (Badung, Bali), Desa Mujur (Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat), Desa Apung (Bulungan, Kalimantan Utara), dan Desa Kota Raya Selatan (Parigi Moutong, Sulawesi Tengah).

Penghargaan secara simbolis diberikan Kepala BPS, Margo Yuwono kepada para kepala desa dan pendamping desa terbaik tersebut. Margo Yuwono mengungkapkan program Desa Cantik dimulai BPS pada Februari 2021 kepada 100 desa terpilih di Indonesia.

Program pembinaan statistik di tingkat desa ini diinisiasi oleh beberapa kantor BPS di daerah, seperti program Nagari Statistik oleh BPS Provinsi Sumatra Barat (2019), program Kampung Statistik yang merupakan kerja sama BPS Provinsi Sulawesi Selatan dengan Departemen Statistika Fakultas MIPA Universitas Hasanuddin (2019), serta pembinaan Desa Cinta Statistik oleh BPS Kabupaten Wonosobo (2020). “Tata kelola data melalui program Desa Cantik merupakan kolaborasi antara BPS, Kemendes PDTT, desa, serta K/L/D/I terkait,” papar Kepala BPS.

Tahapan proses statistik dimulai dengan mengiventarisasi kebutuhan data. Lalu, BPS mendampingi pihak desa dalam menyusun instrumen pengumpulan data. Kemudian dilakukan pengumpulan data; pengolahan, analisis, dan diseminasi data; manajemen kualitas data; hingga akhirnya data tersebut dimanfaatkan dalam berbagai kebijakan pembangunan desa.

Penilaian 10 Desa Terbaik berdasarkan serangkaian penilaian, yaitu penilaian capaian pelaksanaan pembinaan kepada desa melalui laporan yang disusun oleh pembina dan BPS daerah (desk evaluation); penilaian internal dari BPS provinsi yang memonitor pelaksanaan pembinaan (internal assessment); kunjungan langsung sekaligus mengonfirmasi hasil desk evaluation (field evaluation).

Margo menegaskan manfaat program Desa Cantik dapat dirasakan tidak hanya bagi desa, BPS, namun juga bagi pemda setempat. Bagi desa, program ini diharapkan mampu menyediakan data yang mutakhir pada suatu sistem aplikasi profil desa yang bersifat mikro, sehingga perencanaan pembangunan akan lebih tepat sasaran.

“Desa juga dapat mengajukan proposal secara langsung kepada pemerintah pusat maupun daerah apabila terdapat program intervensi/bantuan kepada keluarga maupun perorangan,” paparnya. S

edangkan bagi pemda setempat, dia menambahkan program Desa Cantik mampu menyediakan data yang mutakhir pada Aplikasi Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat dan Indeks Desa Membangun. Program ini dapat menjadi sumber utama dalam proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan Rencana Kerja Pemerintah Desa. Pemda juga semakin mudah untuk mengakses berbagai data desa. [*]

Back to top button