Wisma Atlet Lockdown Selama Tujuh Hari
Keputusan lockdown diambil untuk mencegah penyebaran Omicron yang lebih luas.
JERNIH-Ditemukannya Covid-19 varian Omicron pada salah satu dari petugas kebersihan di lingkungan Rumah Sakit (RS) Wisma Atlet membuat pemerintah memutuskan untuk mengunci total (lockdown) RS Wisma Atlet untuk sementara waktu. Lockdown akan dilakukan selama tujuh hari.
“Penguncian sementara yang dilakukan di Wisma Atlet dilakukan semata-mata sebagai langkah utama mitigasi karena kasus pertama ditemukan di area tersebut,” kata Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi.’
Keputusan lockdown diterapkan oleh tim TNI bersama satgas untuk mencegah penyebaran Omicron yang lebih luas. Adapun tehnis pelaksanaan lockdown di lingkungan Wisma Atlet akan diatur oleh Satgas.
“Pak Menko menyampaikan bahwa sejak awal beliau cukup hati-hari sekali dengan hal ini mengingat Indonesia adalah negara yang begitu besar dan kemungkinan potensi masuknya Omicron juga sangat besar,” kata Jodi lebih lanjut.
Jodi juga menyampaikan pesan Luhut pada masyarakat agar tidak panik dan tetap mematuhi protokol kesehatan
“Pak Menko berharap agar masyarakat tidak panik dengan penemuan kasus pertama ini, Pak Menko menghimbau masyarakat agar tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan.”.
Sebagaimana diketahui Menteri Kesehatan Budi Gunadi dalam siaran pers Kamis (16/12/2021) menyampaikan kabar jika tiga petugas kebersihan Wisma Atlet mengalami gejala Covid-19. Ketiganya diketahui positif usai menjalani tes PCR rutin.
Sampel ketiganya dikirim ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) untuk dilakukan whole genome sequencing. Dari penelitian tersebut diketahui satu petugas kebersihan Wisma Atlet terkonfirmasi tertular Covid-19 varian Omicron.
“Ketiga orang ini tanpa gejala. Jadi mereka masih sehat tidak ada demam, tidak ada batuk-batuk,” Menkes Budi.
Pernyataan Menkes Budi terkait kondisi ketiga orang petugas kebersihan Wisma Atlet tersebut sama dengan berbagai informasi yang beredar selama ini, tentang mereka yang tertular varian Omicron pada umumnya tidak mengalami gejala berat.
Namun Menkes Budi juga belum dapat menjelaskan dari mana sang petugas bisa terinfeksi Omicron karena ia tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Diperkirakan mereka tertular dari salah satu pasien yang diisolasi. (tvl)