Harga Telur Ayam Tembus Rp30.000 Per Kilogram!
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan menuturkan harga telur yang meroket jelang Tahun Baru disebabkan harga pakan yang masih tinggi.
JERNIH – Harga telur ayam melambung tinggi menjelang pergantian tahun hingga mencapai Rp30.000 per kilogram di sejumlah wilayah. Ibu-ibu pun mengeluhkan harga komoditas ini yang terus merangkak naik sejak sebulan terakhir.
“Gila ya harga telur naik terus. Tadi beli di warung sudah Rp30.000 per kilogram. Sampai warung yang menjualnya juga bingung jualnya, gak enak sama pelanggannya,” kata Tuti, 38, seorang ibu dua anak yang tingggal di Perumnas Karawaci, Kota Tangerang, Minggu (26/12/2021).
Awal bulan ini harga telur masih berada di level harga Rp25.000 per kg. Sementara dua bulan lalu, harganya masih di kisaran Rp20.000-an per kg. Kenaikan ini memang membingungkan apalagi bagi UKM yang membutuhkan telur untuk membuat kue-kue.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat harga rata-rata telur ayam ras secara nasional menembus Rp28.600 per kilogram (kg) per 25 Desember 2021. Harga ini naik 11,28 persen dibandingkan dengan bulan lalu dan menyentuh lebih dari Rp30.000 per kg di sejumlah wilayah. Sementara harga acuan sebenarnya berada di Rp24.000 per kg.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan menuturkan harga telur yang meroket jelang Tahun Baru disebabkan harga pakan yang masih tinggi. “Kenaikan ini dipicu tingginya harga input pakan dan kenaikan permintaan selama hari besar keagamaan serta mobilitas yang meningkat,” kata Oke, Minggu (26/12/2021).
Pemantauan Kemendag memperlihatkan bahwa rata-rata harga jagung lokal dengan kadar air 15 persen menyentuh Rp5.849 per kg pada November 2021, tertinggi dalam setahun terakhir.
Di sisi lain, stok jagung di pabrik pakan terpantau hanya memiliki ketahanan selama 40 hari, 6 hari lebih pendek daripada ketahanan selama Oktober 2021 dan 12 hari lebih pendek daripada ketahanan stok November 2020. Normalnya, ketahanan stok jagung di pabrik pakan adalah 60 hari.
Dia mengatakan kenaikan harga jual telur menjadi momentum bagi peternak ayam layer atau petelur untuk memulihkan bisnis setelah dalam 4 bulan terakhir merasakan kerugian. “Kita ketahui bersama selama 4 bulan terakhir harga jual di peternak rendah karena permintaan turun, di sisi lain harga pakan relatif tinggi. Ini jadi momentum peternak untuk mengembalikan pemasukan setelah lama merugi,” katanya.
Oke mengatakan upaya penyediaan pakan terjangkau telah ditempuh melalui penugasan pada Perum Bulog untuk menyerap 30.000 ton jagung lokal. Stok jagung Bulog diharapkan bisa memenuhi kebutuhan dalam beberapa waktu ke depan. [*]