CrispyDesportare

Mo Salah dan Sadio Mane Bertemu di Final Piala Afrika

  • Mesir mencapai final AFCON tanpa gol adu penalti Mo Salah.
  • Kamerun gagal menggelar pesta di Stadion Olembe, setelah sepuluh hari lalu delapan fans tewas akibat berdesakan.

JERNIH — Mohamad Salah dan Sadio Mane, dua bintang Liverpool, bertemu di final Piala Afrika (AFCON) setelah Mesir menyingkirkan Kamerun 1-3 lewat adu penalti dan akan menghadapi Senegal.

Tidak ada gol selama 120 menit, dan pemenang ditentukan lewat drama adu penalti. Kamerun tampil buruk dengan tiga kali berturutan gagal mencepoloskan bola. Mo Salah tidak kebagian kesempatan menjadi algojo karena kedudukan Mesir telah unggul tiga gol.

Samuel Eto’o, leganda Kamerun yang menyaksikan langsung pertandingan ini, melihat ramalannya menjadi kenyataan. Sebelum laga, Eto’o mengatakan laga ini akan menjadi perang. Hanya dalam tiga menit, wasit mengeluarkan dua kartu kuning untuk pelatih Mesir Carlos Queiroz.

Vincent Aboubakar, striker Kamerun, sempat mengatakan kepada pers bahwa Salah bukan Kulian Mbappe. Salah, yang mendengar pernyataan itu, hanya tertawa.

Sebagai tuan rumah, Kamerun berusaha mendominasi laga dan mencoba mencetak gol cepat. Yang terjadi justru Salah yang lebih dulu memiliki peluang mencetak gol.

Berikutnya, Kamerun mendominasi. Dimulai dengan sundulan Michael Ngadeu-Ngadjui membentur mistar. Tandukan Aboubakar diselamatkan.

Top Scorer Karl Toto Ekambi melepas tembakan sia-sia yang disesali seisi Stadion Olembe.

Di kubu Mesir, pelatih Queiroz memasukan Trezeguet — pemain Aston Villa — di babak kedua, untuk memberi semangat timnya. Namun sentuhan Salah mengecewakan dengan tidak mampu memanfaatkan umpan balik akibat tekanan Trezeguet.

Kamerun berupaya mengubah Stadion Olembe menjadi pesta, seraya melupakan tragedi desakan yang menewaskan delapan fans sepuluh hari lalu. Itu tak terjadi sampai laga 120 menit usai.

Tak Kebagian

Mo Salah seharusnya menjadi algojo kelima. Tiga rekannya secara beruntun menceploskan gola. Penjaga gawang Mesir Abou Gabai menggagalkan dua tembakan pemain Kamerun.

Rincinya, seluruh dari tiga pemain Mesir menceploskan bola, tapi hanya satu dari empat pemain Kamerun yang menyelesaikan adu penalti dengan baik. Wasit menghentikan adu penalti karena Kamerun tinggal menyisakan satu penendang dan Mesir dua.

Mesir mencapai final tanpa perlu gol Mo Salah. Di tribun kehormatan Stadion Olembe, Samuel Eto’to tertunduk lesu setelah penendang keempat Kamerun membuang bola begitu saja.

Salah dan Mane adalah dua andalan Liverpool. Keduanya mengantar The Reds ke podium juara Liga Primer dan Liga Champions, dan menjadi pemain paling Afrika paling menonjol di Eropa saat ini.

Di AFCON, keduanya sakan saling bertemu, bertempur, dan membawa pulang Piala Afrika ke tanah air.

Back to top button