Crispy

Pasangan Ukraina-Rusia Menikah di Turki

  • Konsulat Ukraina dan Rusia di Kamer menolak permohonan dokumen menikah keduanya.
  • Polytskyi dan Ianchenko berangkat ke Ankara, meminta dokumen ke kedubes kedua negara.

JERNIH — Berpakaian santai dan terkesan apa adanya, Andrii Polytskyi dan Tatiana Ianchenko tidak ubahnya wisatawan yang membanjiri Antalya, propinsi di tepi Laut Mediteranea. Namun Polytskyi dan Ianchenko tidak datang untuk berwisata.

Keduanya datang untuk menikah. Perang di Ukraina membuat keduanya mencari cara meresmikan hubungan, hidup dalam ikatan, dan berikrak di hadapan Tuhan.

Polytskyi berusia 30 tahun dan orang Ukraina asli. Ianchenko berusia 27 tahun dan berasal dari Rusia. Keduanya bertemu di Ukraina jauh sebelum Presiden Vladimir Putin menginvasi negeri tetangganya.

Mereka berencana menikah di Ukrainta, tapi pasukan Putin menyerbu 24 Februari. Keduanya mengubah rencana lokasi pernikahan. Pilihan jatuh pada Turki.

Polytskyi dan Ianchenko datang ke Kemer, resor populer di Antalya yang banyak dikunjungi wisatawan Rusia dan Ukraina. Namun pernikahan mereka bukan tanpa rintangan.

Konsulat Rusia dan Ukraina di Kamer menolak permintaan dokumen pasangan itu. Tak putus asa, keduanya berangkat ke Ankara — ibu kota Turki — untuk meminta restu Kedubes negara masing-masing.

Setelah dokumen diperoleh, keduanya kembali ke Kemer dan melangsungkan pernikahan. Sebuah pernikahan sederhana, dengan kursi kosong dan beberapa gelintir rekan dekat.

Necati Topaloglu, walikota Kemer, memimpin upacara dalam Bahasa Turkiye. Necati bertanya kepada keduanya; “Apakah Anda ingin menikah tanpa tekanan?” Keduanya menjawab; “Ya”.

Berikutnya adalah pertanyaan yang dijawab Ianchenko; “Saya bersedia.” Keduanya sah sebagai suami-istri.

Keduanya akan berbulan madu di Kemer, seraya berpikir keras di negara mana keduanya akan tinggal. Polytskyi saat ini masih bekerja di Polandia.

“Kami saling mencintai, tidak peduli apa yang terjadi dengan negara kami,” kata Ianchenko kepada Demiroren News Agency (DHA) usai pernikahan.

Polytskyi mengatakan; “Saya tidak peduli dari mana istri saya berasal. Saya berharap perang segera berakhir dan kami bisa kembali ke Ukraina atau Rusia.”

Back to top button