Konferensi Wali Gereja Indonesia pahami Dirjen Bimas Katolik Diisi Pejabat beragama Islam
JAKARTA-Hari senin (10/2/2020) Komisi VIII DPR RI, menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dirjen Bimas Kementerian Agama (Kemenag) dimana antara lain membahas kekosongan posisi Dirjen Bimas Katolik yang saat ini diisi pejabat beragama Islam sebagai pelaksana tugas.
“Ya, kita nanti akan rapat dengan Plt Dirjen Bimas Katolik, Dirjen Bimas Kristen, Dirjen Bimas Budha dan Dirjen Bimas Hindu,” kata Wakil Ketua Komisi VIII Ace Hasan Syadzily saat dikonfirmasi, Senin (10/2/2020).
Menurut Ace, Komisi VIII akan menanyakan ketidakmampuan Kemenag dalam mengisi jabatan Dirjen Bimas Katolik. Ace mempertanyakan apakah tidak ada konsep birokrasi yang terarah di Kemenag.
“Apakah ini disebabkan karena jenjang karier dan pengisian jabatan di internal Kementerian Agama ini tidak memiliki konsep birokrasi yang sistematis dan terarah?”
Sebelumnya ramai pembahasan di media sosial yang membicarakan posisi Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama (Kemenag) yang saat ini dijabat HM Nur Cholis Setiawan, yang merupakan pejabat beragama Islam sebagai pelaksana tugas (plt), membuat Konferensi Wali gereja Indonesia (KWI) memberi penjelasan terutama untuk kalangan umat Katolik.
Sekretaris Komisi Kerasulan Awam KWI, Romo Paulus Christian Siswantoko memberi penjelasan terkait posisi Nur Cholis tersebut, pada hari Sabtu (8/2/2020).
“Kami sangat memahami hal itu terjadi karena masalah aturan, di mana di Bimas Katolik ( di Kemenag) memang mungkin belum ada yang eselonnya bisa untuk menjadi Plt Dirjen Bimas Katolik. Sebelum Pak HM Nur Cholis Setiawan ini, Pak Muhammadiyah Amin juga menjadi Plt Dirjen Bimas Katolik,”.
Romo Siswantoko juga menyampaikan bahwa KWI sejauh ini tidak menganggap hal tersebut masalah dengan pertimbangan tugas plt lebih pada hal-hal yang menyangkut administrasi, bukan kebijakan-kebijakan yang bersifat strategis.
“Pak HM Nur Cholis Setiawan juga nanti pasti akan dibantu oleh teman-teman dari Bimas Katolik dalam banyak hal,”.
Romo Siswantoko bahkan menunjukkan sisis positif dari kondisi saat ini, dimana dia berharap hubungan antarumat beragama jadi semakin harmonis.
“Sisi positif yang bisa diambil dari keadaan ini adalah dengan Plt Dirjen Bimas Katolik yang beragama Islam, semoga relasi masyarakat Islam dan Katolik bisa semakin baik, lebih-lebih untuk keadaan saat ini. Kerukunan, kedamaian, dan hidup bersama dalam perbedaan bisa lebih ditingkatkan dan diwujud nyatakan,”.
Sementara Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi menjelaskan kenapa Nur Cholis Setiawan saat ini menjabat plt Dirjen Binmas Katolik, karena pejabat sebelumnya memasuki usia pensiun.
“Benar, untuk sementara Dirjen Bimas Katolik, yang sebelumnya dijabat Eusabius Binsasi, karena memasuki usia pensiun sejak Juli 2019, maka diangkat pejabat pelaksana tugas Sekjen Prof Dr Nur Cholis sampai ada pejabat yang baru secara definitif,” kata Zainut, Sabtu (8/2/2020).
Sementara menjawab pertanyaan apakah tidak ada sosok lain yang beragama Katolik yang kompeten menjabat pelaksana tugas Dirjen Binmas Katolik, Zainut menyebut ada benturan dalam aturan.
“Ada ketentuan pejabat pelaksana tugas itu harus dari tingkat eselon yang sama”.
(tvl)