The New York Times: Hamas Nyubit Bagian Sensitif Israel, Serang Pangkalan Rudal Nuklir
- Roket Hamas menimbulkan kebakaran lahan seluas 40 hektar, hanya beberapa ratus meter dari gudang rudal nuklir.
- Nuklir adalah senjata yang membuat Israel ditakuti, tapi juga titik lemah pertahanan Israel.
JERNIH — Roket-roket Hamas yang diluncurkan selama serangan mendadak Banjir al-Aqsa, 7 Oktober, menghantam pangkalan militer Sdot Micha yang menampung banyak rudal nuklir Israel.
Wartawan Riley Mellen, dalam tulisan di The New York Times edisi 4 Desember, memberitakan rudal itu tidak langsung mengenai rudal tapi memicu kebakaran hebat di fasilitas penyimpanan dan persenjataan sensitif lain.
Israel, seperti juga AS, sejauh ini tidak pernah secara resmi mengakui memiliki persenjataan nuklir. Negara Yahudi itu diduga memiliki puluhan hulu ledak nuklir yang tersimpah di lokasi rahasia.
Pangkalan Sdot Micha, terletak 25 mil timur laut Gaza, salah satu pangkalan rudal nuklir Israel. Al Mayadeen memberitakan Sdot Micha terletak 15 mil dari Al Quds yang salah satu lokasi militer paling sensitif di wilayah pendudukan Palestina.
Analisis visual citra satelit, menurut The New York Times, menyebutkan dampak ledakan roket cukup serius dan menimbulkan ketakutan luar biasa di kalangan petinggi militer Israel.
Meski jumlah pasti rudal nuklir Jericho di pangkalan itu tak diketahui publik, Hans Kristensen — direktur Proyek Informasi Nuklir Federasi Ilmuwan AS — memperkirakan kemungkinan ada 25 sampai 50 rudal nuklir di tempat itu.
Rudal Jericho mampu membawa hulu ledak nuklir, tapi pemerintah AS tidak pernah buka mulut.
Mencubit Titik Lemah
Rudal nuklir adalah senjata yang membuat Israel membuli negara sekeliling, dan kehilangan rasa kemanusiaan terhadap masyarakat non-Yahudi. Namun, senjata itu juga menjadi titik lemah Israel.
Serangan roket ke Sdot Micha adalah bukti menarik bagaimana Hamas mencubit titik paling lemah Israel, yaitu gudang senjata nuklir. Hamas memperlihatkan siapa pun tak perlu senjata nuklir untuk melawan nuklir Israel, cukup roket konvensional yang menjangkau Sdot Micha.
Serangan ke Sdot Micha melibatkan ratusan roket selama beberapa jam, dengan jumlah pasti yang bisa dicegat Iron Dome Israel tak diketahui dengan jelas.
Seperti biasa, Israel menolak berkontar soal temuan The New York Times. Namun, citra satelit memperlihatkan Isael membangun pendekatan baru untuk mengamankan Sdot Micha, seperti membangun tanggul dan penghalang tanah di dekat lokasi tumbukan roket.
The New York Times mengidentifikasi kebakaran di Sdot Micha akibat serangan Hamas menggunakan citra satelit publik NASA, yang biasa digunakan mendeteksi kebakaran hutan.
Citra satelit menunjukan penyebaran api dan upaya petugas pemadam kebakaran Israel menghentikan kobaran api yang menghanguskan wilayah 40 hektar di pangkalan itu. Beruntung, rudal nuklir dan senjata sensitif lain masih aman karena api berhenti sekitar 1.000 kaki dari fasilitas penyimpanan rudal.
Para ahli mencatat fasilitas penyimpanan rudal bawah tanah itu dibangun tahan keruskan, tapi serangan roket Hamas menimbulkan kekhawatiran hebat. Jika roket Hamas menghantam gudang bahan bakar dan amunisi mudah menguap, Sdot Micha dipastikan meledak hebat.