Israel Serang Gereja-gereja di Gaza Menggunakan Data GPS yang Diberikan Staf Kongres AS
- Catholic Relief Services mengirimkan koordinat bangunan keagamaan kepada staf Kongres AS.
- Patriarkat Latin Yerusalem lebih dari satu kali berbagi data GPS lokasi gereja ke Israel.
JERNIH — Militer AS dikabarkan mengetahui letak Gereja Katolik dan biara di Gaza berdasarkan informasi dari staf Kongres AS, kemudian menyerangnya dengan roket.
Sputnik News memberitakan sebagai upaya mencegah serangan Israel terhadap situs keagamaan di Gaza, Catholic Relief Services — salah satu organisasi bantuan Kristen terbesar — menyampaikan koordinat beberapa situs keagamaan ke staf Senat AS.
Staf senat AS, masih menurut media Rusia itu, mengirimkannya ke Israel. Media AS, Kamis 21 Desember, melaporkan hal serupa dengan mengutip serangkaian email dari bulan Oktober.
Catholic Relief Services berharap langkah ini akan melindungi bangunan gereja di Gaza dari sasaran pemboman dan penembakan roket oleh Israel. Yang terjadi justru sebaliknya, dua bangunan gereja hancur dihantam roket Israel.
Pastor Ibrahim Nino, juru bicara Patriarkat Latin Yerusalem, mengatakan lebih dari satu kali pimpinan gereja berbagi data satelit GPS dengan militer Israel. “Namun, itu tidak membantu mencegah insiden mematikan itu,” kata Pastor Nino.
Pastor Nino melanjutkan; “Apa yang terjadi, terjadilah. Kami yakin karena kami memiliki 648 saksi di dalam gereja.”
Sabtu lalu, Patriarkat Latin Yerusalem menerbitkan pernyataan yang mengutuk serangan penembak jitu dan tank Israel yang menggeruduk paroki Keluarga Kudus — satu-satunya paroki Katolik di Gaza — dan biara Misionaris Cinta Kasih.
Penembak jitu menewaskan ibu dan anak, serta melukai tujuh lainnya yang berusaha menyelamatkan korban.