Filantropi Dompet Dhuafa
Cakupan layanan DD pun meluas, bahkan merambah hal-hal baru yang luput dari perhatian lembaga filantropi konvensional. Hal itu terentang mulai dari gerakan pendidikan, beasiswa, layanan kesehatan dan pendirian rumah sehat, penghijauan lingkungan dan mitigasi kebencanaan, pemberdayaan UMKM dan buruh migran, inovasi teknologi, kebun pertanian dan peternakan percontohan, kewirausahaan sosial dan industri komunal, komunikasi dan informasi publik, gerakan kebudayaan dan kepeloporan.
Oleh : Yudi Latif
JERNIH– Rezim (negara) kesejahteraan Indonesia menganut model campuran, yang melibatkan peran negara, komunitas dan pasar.
Peran komunitas dalam pelayanan kesejahteraan rakyat telah membudaya jauh sebelum negara Indonesia berdiri. Di atas landasan modal tradisi kesejarahan itu, peran komunitas terus mengalami pembaharuan. Salah satu gerakan filantropi komunitas yang menunjukkan berbagai inisiatif inovatif itu ialah Yayasan Dompet Dhuafa Republika (DD).
Sejak berdiri sebagai lembaga independen pada 14 September 1994, DD terus bertransformasi dari sekadar badan amal karitas menuju gerakan filantropi. Sebagai penggerak filantropreneur, fungsi DD terus berkembang, meliputi agen redistribusi, agen inovasi, agen kewirausahaan sosial, agen perubahan sosial, serta agen katalis bagi penyaluran nilai-nilai donor bagi pencapaian kebajikan publik.
Bentuk keinovasian DD terlihat baik dari segi kreativitasnya dalam pendekatan dan teknik mobilisasi sumberdaya, maupun dalam alokasi sumberdaya. Pendekatan DD terhadap penyandang masalah tak sekadar “memberikan ikan”, tapi memberikan “pancing”. Bahkan, tak dibiarkan berhenti sebatas pemancing, melainkan terus diberdayakan untuk bisa menjadi pengusaha “kolam pemancingan”.
Cakupan layanannya pun meluas, bahkan merambah hal-hal baru yang luput dari perhatian lembaga filantropi konvensional. Hal itu terentang mulai dari gerakan pendidikan, beasiswa, layanan kesehatan dan pendirian rumah sehat, penghijauan lingkungan dan mitigasi kebencanaan, pemberdayaan UMKM dan buruh migran, inovasi teknologi, kebun pertanian dan peternakan percontohan, kewirausahaan sosial dan industri komunal, komunikasi dan informasi publik, gerakan kebudayaan dan kepeloporan.
Dengan etos pelayanan secara bermartabat (dignity) dan penuh pengabdian (devo-tion) dalam keramahan murah senyum, DD bersama segenap pemangku kepentingan terus berjuang merealisasikan mimpi umat dan bangsa yang sejahtera, bahagia dan bermartabat.
Harus diakui, masih banyak hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan. Dengan kepercayaan dan dukungan masyarakat yang kian meluas, semoga DD bisa terus menata diri dan berkembang dalam mengemban amanah publik. [ ]