AU Inggris Lakukan 200 Penerbangan Pemantauan Gaza untuk Bantu Israel Membantai Penduduk Palestina
- Kekhawatiran muncul sehubungan potensi adanya bukti kejahatan perang yang dibagikan ke ICC.
- Berulang kali pemerintah Inggris didesak beri penjelasan soal ini, tapi tidak pernah ada klarifikasi.
JERNIH — Sebuah laporan oleh Declassified UK yang diterbitkan Rabu 8 Mei mengungkapkan Angkatan Udara Inggris (RAF) melakukan 200 penerbangan pemantauan di Gaza sejak Desember 2023, untuk membantu Israel membantai warga Palestina.
Mengutip Declassified UK, Al Mayadeen memberitakan penerbangan pemantauan itu dilakukan RAF Akrotiri di Siprus. Mereka mengumpulkan lebih 1.000 jam rekaman pengawasan Gaza. Meski ada permintaan transparansi berulang kali, pemerintah Inggris memilih tidak mengungkap rincian misi.
Awalnya, misi ini digambarkan sebagai bantuan operasi penyelamatan tawanan Israel. Namun, frekuensi dan waktu penerbangan menimbulkan kecurigaan adanya partisipasi dalam aksi militer.
Hampir dua bulan setelah situasi penyanderaan muncul, ada spekulasi pengawasan itu tidak hanya mencakup operasi penyelamatan tapi mengumpulkan data intelejen yang lebih luas di tengah perang berkepanjangan.
Laporan itu juga membahas insiden penting ketika penerbangan mata-mata Inggris mengudara selama serangan Israel terhadap konvoi bantuan di Gaza, yang mengakibatkan kematian tragis tiga warga negara Inggris.
Meski banyak pertanyaan, Kementerian Pertahanan Inggris menghindari klarifikasi tujuan dan cakupan penerbangan pengawasan. Kekhawatiran muncul sehubungan pembagian rekaman pengawasan ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dan potensi adanya bukti kejahatan perang.
RAF menggunakan pesawat Shadow R1 yang dioperasikan Skuadron No 14 untuk pengawasan aktif di Gaza. Misi lainnya, melakukan penerbangan ke Italia untuk tujuan dirahasiakan.
Di tengah kehadiran warga negara Inggris di antara para tawanan, muncul pertanyaan tentang dukungan Inggris terhadap Israel dalam perang genosida di Gaza.
Ada komitmen berkelanjutan terhadap operasi spionase di Timur Tengah. Militer Inggris, meski dalam pengawasan keteat., memberi kontrak untuk meningkatkan dan memperluas armada pesawat pengintainya.