Veritas

Setelah Hancurkan RS Indonesia, Israel Lumat Fasilitas Pengendalian Covid-19 Palestina

Berlainan dengan klaim palsu Isarel yang selalu menyatakan memberikan peringatan dini dalam serangan-serangan fasilitas sipil, MSF mengatakan mereka tidak diberi peringatan sebelumnya tentang serangan yang telah merusak kemampuan badan-badan amal untuk menanggulangi krisis kemanusiaan di Jalur Gaza yang diblokade Israel.

JERNIH— Israel melakukan serangan kepada permukiman pengungsi Palestina tanpa sedikit pun pertimbangan kemanusiaan. Tidak hanya telah menghancurkan sebagian RS Indonesia, serangan Israel juga secara sengaja menargetkan rumah-rumah sakit tempat para pengungsi Palestina dirawat. Perkembangan terakhir, serangan jet tempur Israel telah menghancurkan rumah sakit tempat pusat pengendalian Covid-19 Palestina berada, menghancurkan fasilitasnya dan membunuh seorang dua dokter terkemuka ayah anak, yakni Dr Ayman Abu al Ouf, kepala Departemen Penyakit Dalam RS Asy-Syifa, dan putranya, Dr Raja Abu Al-Ouf. Serangan itu juga membunuh tokoh kesehatan senior Palestina, Dr Muin Ahmad Al-Alul, bersama lima anak dalam keluarganya.   

Dunia pun merespons dengan mengutuk aksi keji Israel tersebut. Di dunia maya, laman Twitter dipenuhi hujatan atas serangan Israel yang tidak berperikemanusiaan tersebut. Tidak kurang dari aktris kawakan Holywwod, Susan Sarandon, menyatakan keprihatinannya.  

Kantor berita AFP, Selasa (18/5) lalu mengonfirmasi kematian para tenaga medis terkemuka Palestina tersebut. Sumber-sumber AFP mengatakan, pengeboman tersebut begitu intens, berdampak langsung pada kemampuan petugas medis untuk merawat yang terluka. Sementara itu, pejuang di Jalur Gaza terus menyerang kota-kota Israel dengan rentetan roket yang membakar setidaknya satu rumah, kata militer.

Menurut badan amal medis internasional Medicins Sans Frontieres (MSF), serangan udara Israel merusak salah satu kliniknya, yang telah menyediakan perawatan untuk korban trauma dan luka bakar. Serangan itu telah menghancurkan ruang sterilisasi, sehingga staf MSF, yang tinggal di dekatnya, tidak dapat dengan aman mengakses klinik tempat bekerja.

Kementerian Kesehatan Gaza juga melaporkan kerusakan akibat serangan tidak langsung ke Rumah Sakit Beit Hanoun dan pusat medis Shohada Daraj, serta jalan menuju rumah sakit al-Shifa. Foto-foto yang dibagikan dari area di sekitar pusat medis utama jalur itu menunjukkan jalanan penuh dengan ‘kawah besar’.

Petugas medis internasional di lapangan mengkonfirmasi segala kerusakan itu kepada The Independent. Sementara The Independent menyatakan telah menghubungi militer Israel tetapi tidak bisa mendapatkan tanggapan.

Berlainan dengan klaim palsu Isarel yang selalu menyatakan memberikan peringatan dini dalam serangan-serangan fasilitas sipil, MSF mengatakan mereka tidak diberi peringatan sebelumnya tentang serangan yang telah merusak kemampuan badan-badan amal untuk menanggulangi krisis kemanusiaan di Jalur Gaza yang diblokade Israel.

“Kami tidak akan dapat mensterilkan alat untuk membalut luka bakar di rumah sakit al-Shifa,” kata Ely Sok, Kepala Misi MSF di Palestina kepada The Independent.

“Sekarang kami tidak bisa lagi, karena sudah hancur total, kami harus memikirkan bagaimana kami bisa mengelolanya,” kata dia.  Dia mengatakan sulit untuk melancarkan tanggapan medis karena pemboman membuat pergerakan tidak aman.

“Mereka menyerang jalan-jalan di dekat rumah sakit al-Shifa, tempat mana klinik berada, jadi transportasi internal tidak mudah bahkan untuk ambulans, sehingga semuanya jadi rumit sekarang.”

Sok mengatakan, MSF mengharapkan peringatan sebelumnya atas serangan yang merusak klinik mereka. Dengan begitu MSF dapat memastikan tidak ada orang yang hadir, karena Israel memiliki koordinat GPS dari semua fasilitas mereka.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan,”Jet tempur Israel menargetkan dan memblokir jalan menuju Rumah Sakit al-Shifa di Jalur Gaza. “Juga sejumlah rumah sakit di Jalur Gaza.”

Serangan itu, kata lembaga tersebut, sengaja menghalangi pergerakan pasien secara teratur, dan mencegah korban luka mendapatkan layanan kesehatan.

Israel telah meningkatkan serangan udaranya di Gaza sementara pejuang militan Hamas menghujani roket ke kota-kota Israel termasuk Tel Aviv. Militer Israel mengatakan hampir 3.000 roket telah ditembakkan ke Israel dari Gaza, namun hanya menewaskan paling 10 orang Israel. [AFP/AP/The Independent/Twitter]

Back to top button