500 Imam Katolik Inggris Tulis Surat Terbuka yang Menentang Vatikan
- Pesan yang disetujui Paus Fransiskus mengundang kesalah-pahaman dan akan menabur kebingungan.
- Deklarasi Vatikan adalah ajakan perpecahan, menurut Prof Ulrich L Lehner.
JERNIH — Sekitar 500 imam dari Persaudaraan Pastor Katolik Inggris menulis surat terbuka, yang menyatakan bahwa ajaran Gereja Katolik tidak dapat diubah.
Surat itu merupakan tanggapan atas keputusan penting Vatikan yang disetujui Paus Fransiskus bahwa pastor dapat memberikan pemberkatan kepada pasangan sesama jenis alam kondisi tertentu.
Dalam dokumen yang dikeluarkan kantor doktrinal Vatikan disebutkan pastor Katolik dapat memilih untuk memberikan pemberkatan kepada pasangan sesama jenis berdasarkan kasus per kasus.
Namun, demikian bunyi dokumen itu, proses itu tidak dimaksudkan untuk menggantikan sakramen pernikahan heteroseksual. Pemberkatan pasangan sesama jenis juga tidak dapat terjadi saat ritual atau liturgi gereja biasa.
Pemberkatan hanya boleh dilakukan ketika seseorang meminta Tuhan melindungi atau memberi nikmat kepada seseorang atau sekelompok orang. Deklarasi Vatikan, demikian dokumen itu, mencerminkan bahwa Tuhan menyambut baik semua jeis orang tapi tidak melegitimasi situasi atau hubungan yang tidak biasa.
Dalam surat terbuka yang dirilis Kamis 21 Desember, pastor Katolik di Inggris merasa terdorong untuk menegaskan kembali nilai-nilai tradisional Gereja — yang tidak berubah dan tidak dapat diubah.
Melalui surat itu, lanjut surat itu, pastor Katolik di Inggris ingin mengatasi kebingungan yang meluas akibat keputusan Vatikan.
“Kami tidak melihat adanya situasi di mana pemberkatan yang dilakukan dapat dibedakan dengan baik dan memadai dari tingkat persetujuan tertentu,” tulis para pastor Inggris. “Pemberkatan pastoral seperti itu, secara pastoral dan praktis tidak dapat diterima.”
Dogma Katolik Roma mengajarkan tertarik pada sesama jenis bukan dosa, tapi berpartisipasi dalam tindakan homoseksual adalah dosa. Sejak menjadi Paus tahun 2013, Paus Fransiskus telah mengambil langkah untuk membuat gereja ramah kepada kelompok LGBTQ tanpa bertentangan dengan doktrin moral Katolik.
Ulrich L Lehner, profesor Universitas Notre Dame, termasuk di antara para kritikus pedoman Vatikan. Menurutnya, pesan yang disetujui Paus Fransiskus mengundang kesalah-pahaman dan akan menabur kebingungan.
Lehner menambahkan deklarasi Vatikan itu akan menyebabkan perbedaan dalam ajaran Gereja. “Ini, yang saya benci mengatakannya, merupakan ajakan untuk perpecahan,” kata Lehner.
Namun Vatikan yakin deklarasi itu akan memastikan lebih banyak orang meningkatkan kepercayaan kepada Tuhan. Peningkatan kepercayaan kepada Tuhan harus dipupuk, bukan dihalangi.