55,6 Persen Korban Virus Korona di Korsel adalah Jamaah ‘Nabi Palsu’
Seoul — Dua lagi penduduk Korea Selatan (Korsel) tewas akibat virus korona, dan jumlah terinfeksi kali kedua meningkat dua kali lipat.
Dua korban terakhir terkait dengan RS Daenam di Cheongdo, Propinsi Gyeongsang Utara. Di rumah sakit ini, seratus orang — termasuk pekerja dan staf medis — terjangkit.
Pejabat kesehatan Propinsi Gyeongsang Utara tidak tahu pasti bagaimana virus kali pertama sampai ke rumah sakit. Yang pasti, di RS Daenam dibangun altar berkabung untuk kakak laki-laki Lee Man-hee, pemimpin Gereja Shincheonji.
Baca Juga:
— 62 Terinfeksi Virus Korona, Italia Tutup 10 Desa
— Virus Korona Menyerang Pengikut ‘Nabi Palsu’ Korsel
— Korban Virus Korona Meningkat, Sentimen anti-Cina di Korsel Menguat
Banyak jamaah Gereja Shincheonji menghadiri perkabungan pada 31 Januari dan 2 Februari. Gereja Shincheonji adalah gerakan Kristen kontrovirsi, dengan jamaah di sekujur Korsel mencapai 120 ribu.
Sebanyak 352 infeksi baru dilaporkan di seluruh negeri sepanjang Sabtu dan Minggu pagi. Sebagian besar terhubung ke Gereja Shincheonji di Daegu.
Sampai Minggu 23 Februari 2020 pagi, 309 dari 556 korban terjangkit — atau lebih dari 50 persen — adalah jamaah Gereja Shincheonji, atau mereka yang berhubungan dengan anggota gereja.
Tidak ada yang tahu bagaimana virus itu masuk dan menginfeksi jamaah.
Pada Minggu pagi, 18 orang keluar dari rumah sakit setelah menjalani pemulihan penuh. Tujuh pasien dalam kondisi kritis. Sisanya dalam kondisi stabil.
Kwon Young-jin, walikota Daegu, mengatakan seorang gadis usia empat tahun ditengarai terjangkit dari gugunya, dan menjadi pasien virus korona termuda di Korsel.
Sebelumnya, ada tiga pasien usia 20, 19, 14, dan 11. Mereka masih menjalani perawatan penuh.
Yang mencengangkan adalah virus korona telah menyebar di sekujur Korsel. Gangwon, Daejeon, dan Ulsan, dalah kota terakhir yang melaporkan temuan kasus baru.
Daegu masih menjadi kota dengan banyak korban terjangkit. Seoul di tempat kedua dengan 24.