Rumors Direktur BTN Terpapar Radikalisme, Kementerian BUMN: Masih Pancasila
JAKARTA – Direktur Consumer dan Commercial Lending PT Bank Tabungan Negara (Persero), Hirwandi Gafar, diisukan terpapar radikalisme. Hal itu beredar di media sosial, bahkan pada akun Twitter @Kars104 mengunggah foto dengan menampilkan gambar dari Facebook Hirwandi pada 23 Mei 2017 silam.
Pemilik akun @Kars104 itu mengatakan, dirinya mendukung Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir untuk memberantas radikalisme di kementerian yang di pimpinnya itu.
“Kami dukung pak @erickthohir, membersihkan BUMN dari radikalisme. Sudahkah pak Erick tahu, ada seorang direktur BTN bernama Hirwandi Gafar yg sdh terpapar radikalisme?,” tulisnya yang diposting pada Jumat (29/11/2019).
Menanggapi hal itu, Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga, menegaskan pihaknya bakal mengambil langkah tegas apabila Hirwandi Gafar benar-benar terpapar paham negatif tersebut.
“Kalau nanti lebih jauh memang terpapar secara dalam dan menjauh dari Pancasila, kami akan menyikapinya dengan tegas,” ujarnya di Jakarta, Minggu (1/12/2019).
Menurut Arya, sejauh ini tak ada jajaran direksi yang terpapar ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. “Kami lihat secara ideologi direksi ini masih Pancasila,” katanya.
Head of Corporate Secretary Bank BTN, Achmad Chaerul Rasjid, enggan menanggapi isu Hirwandi. Karena itu pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada Kementerian BUMN.
“Sudah cukup jelas. Yang punya kewenangan mengangkat direksi, kementerian atau pemegang saham,” kata dia.
Sebenarnya, akun Twitter @Kars104 sendiri bisa dianggap berlebihan alias lebay. Bukan tak mungkin pula ia tergolong sejenis orang yang senang orang lain susah. Pokoknya kalau menurut Aa Gym, jenis yang harus terus mengasah hati agar lebih dekat kepada Ilahi.
Pasalnya, apa yang disebutnya sebagai radikalisme Hirwandi itu tak lebih dari pernyataan yang bersangkutan bahwa ia memercayai ulama, saat kasus dugaan chat WA Habib Riziek merebak.
Sebaiknya, pemerintah pun kian awas dan tak lantas membuang-buang waktu dan tenaga untuk celetukan semacam itu. [ ]