Crispy

Agust Jovan, Eks Komandan Batalyon Buaya Putih yang Pindah ke Jalur Politik

AMBON – Pada awal tahun 2019 lalu, Agust Jovan Latuconsina memutuskan untuk pensiun dini dari karir dunia Militer yang sudah digelutinya selama 19 tahun lebih, namun tetap berusaha mengabdi kepada bangsa dan negara melalui jalur pengabdian lainnya, yaitu Politik. Karenya, ia kemudian bergabung di The Yudhoyono Institute sebagai Senior Researcher.

Melalui Kongres V Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), pada hari Minggu (15/3/2020) terpilih secara aklamasi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), putra Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono yang sebelumnya menjabat sebagai Komandan KOGASMA.

Setelah terpilih pada Rabu (15/4/2020), melalui video yang diunggah di akun Instagram AHY, diumumkanlah Struktur kepengurusan DPP Partai Demokrat Periode 2020-2025. Salah satu di antara 100 jajaran Pengurus Harian adalah Agust Jovan Latuconsina.

Melalui SK No. 02/SK/DPP.PD/IV/2020 tertanggal 15 April 2020 beliau masuk di jajaran Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Periode 2020 – 2025. Dimana sebelumnya mendampingi AHY juga di KOGASMA sebagai Deputi Operasi KOGASMA, Partai Demokrat.

Sosok Putra Maluku di DPP Partai Demokrat ini adalah mantan Komandan Yonif Raider 323/BP Kostrad atau biasa dikenal Batalyon Buaya Putih sebelum mengajukan pensiun dini, dengan pangkat terakhir Letkol Inf.

Disaat inilah salah satu fragmen kehidupan beliau yang paling berkesan, kebersamaan dengan prajurit Buaya Putih selama 2 tahun tentu banyak meninggalkan kenangan yang indah bagi saya dan keluarga, katanya dalam suatu kesempatan.

Ketika beberapa waktu yang saat diwawancarai, dirinya terlihat jelas keramahtamahannya dalam menyapa, sosok komandan satuan humble yang luar biasa.

“Ketika kami bertanya, tanggapan beliau terhadap kepercayaan Ketum Partai Demokrat yang baru, AHY. Alhamdulillah, tentunya ini jadi berkah tersendiri buat kami sekeluarga, terutama keluarga besar Latuconsina, diberikan kepercayaan dan amanah untuk menjadi Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat,” katanya di Ambon, Kamis (21/5/2020).

“Insya Allah saya akan menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya, dan berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara, sebagaimana niat saya saat dulu menjalani karir di militer. Hanya saja sekarang pengabdian saya melalui jalur politik, melalui Partai Demokrat,” Jovan menambahkan.

Pada dasarnya, ia punya tujuan yang sama mengabdi untuk bangsa dan negara. Namun dirinya melihat dan meyakini bahwa tidak ada keputusan apapun di negara ini yang tidak melalui jalur politik.

“Saat ini untuk bisa berbuat lebih banyak dan bisa mempengaruhi kebijakan-kebijakan nasional, ya lewat jalur politik, khususnya politik praktis, tidak bisa di kedinasan militer,” ujar dia.

Untuk itulah, jalur perjuangan ini yang dipilih, sebagai jawaban atas kegelisahannya selama ini, untuk berbuat lebih maksimal lagi bagi bangsa dan NKRI kedepan. Jovan juga tidak ingin mencederai institusi TNI, karena ‘Reformasi TNI’ yang sudah berjalan pasca reformasi sudah semakin baik.

Setelah kurang lebih 19 tahun berdinas di TNI, dengan pengalaman dan networking yang dibangun selama ini, melalui momentum yang tepat, yaitu masih tahapan Kampanye Pilpres 2019 yang lalu, maka menjelang akhir jabatannya sebagai Danyonif Raider 323 Kostrad, dia memutuskan untuk pensiun dini dari dinas kemiliterannya.

Walaupun saat itu, sudah ditawari jabatan menjadi Komandan Kodim di Kalimantan, tinggal menghitung hari untuk menduduki jabatan tersebut, tapi keputusannya sudah bulat.

Selama berdinas di militer, berbagai penghargaan negara ini telah diterimanya, di antaranya, Satya Lencana Dharma Nusa, Satya Lencana Gom Ix/Raksaka, Satya Lencana Kesetiaan Viii Thn, Satya Lencana Kesetiaan Xvi Thn, Satya Lencana Wira Karya, dan Satya Lencana Wira Dharma.

“Saya menyadari, hidup itu adalah pilihan. Dan saya tetap memilih untuk pensiun dini, karena saya meyakini ada visi dan misi yang lebih besar yang menunggu saya di luar sana, untuk bangsa dan negara tercinta ini,” Jovan.

Jovan sendiri, lahir di Yogyakarta, 11 Agustus 1979 silam, alumni SMA Taruna Nusantara (1997) dan Akademi Militer (2000) ini, kemudian mengikuti Sekolah Lanjutan Perwira, Maneuver Captain Career Course, USA (2009), Magister Sains Bidang Pertahanan, Universitas Pertahanan Fakultas Kajian Pertahanan dan Strategis, Indonesia (2012), Master of Arts in Military Science, Nanjing Army Command College, China (2015), Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat, Nanjing Army Command College, China (2015), Summer Course Universitas Pertahanan, Jerman (2011), Study Visit Universitas Pertahanan, Singapura (2011).

Sementara itu, karir dimiliter, di antaranya pernah bertugas sebagai Komandan Peleton di Yonif 132/Bima Sakti, Kodam I/BB (2002 – 2006), Perwira Seksi Operasi Yonif 132/Bima Sakti, Kodam I/BB (2006 – 2008), Komandan Kompi di Yonif 132/Bima Sakti, Kodam I/BB (2009), Kepala Seksi Material Satuan, Pusat Kesenjataan Infanteri (2012 – 2013), Staf Kepresidenan Bidang Komunikasi Strategis (2013 – 2014), Kepala Bagian Perencanaan Pendidikan AKMIL (2015 – 2016), Kepala Staff Pribadi PANGKOSTRAD (2016 – 2017), Komandan Batalyon Infantri Raider 323 Divisi I KOSTRAD (2017 – 2019), Komandan Latihan Pertempuran Hutan Divisi Infanteri I KOSTRAD (2018).

Terakhir, berbagai penugasan lapangan pernah dijalaninya, yaitu Operasi Pengamanan Perbatasan RI – PNG, Sektor Utara Papua (2003), Operasi Imbangan Keamanan Aceh (2005), Exercise Hammel Observer, Australia (2012), Pendidikan spesialisasi Raider, Pusdiklat Kopassus (2017), Operasi Pengamanan Perbatasan RI – PNG, Sektor Selatan Papua(2018), Pendidikan spesialisasi Perang Hutan, Pusdiklat Kopassus (2018).

Back to top button