Ahok Minta Direksi Pertamina Segera Selesaikan Tuntutan Pekerja
Masukan dari kedua belah pihak masih perlu didengarkan terlebih dahulu.
JERNIH- Mendengar rencana aksi mogok kerja yang terbilang panjang, Komisaris Utama PT Pertamina, Ahok, meminta agar direksi segera menyelesaikan permasalahan tersebut.
Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama bilang, pihaknya telah menerima surat pemberitahuan yang disampaikan Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) terkait adanya mogok kerja selama 10 hari.
Dia bilang, masukan kedua belah pihak antara Direksi Pertamina dan FSPPB perlu didengarkan agar bisa tercapai rasa keadilan, transparan dan pilihan terbaik. Katanya, dia pada rapat komite nominasi dan remunerasi, dia sudah menyampaikan pandangan agar segera ada diskusi terbuka.
Dia pun menilai bahwa masukan dari kedua belah pihak masih perlu didengarkan terlebih dahulu.
“Kami minta Direksi untuk selesaikan dan ajak diskusi terbuka saja,” kata Ahok seperti diberitakan Bisnis, Selasa (21//12).
Memang, FSPPB sudah berencana menggelar aksi mogok selama 10 hari mulai 29 Desember 2021 hingga 7 Januari 2022. Soal ini sudah disampaikan lewat surat pemberitahuan yang disampaikan ke jajaran direksi serta komisaris PT Pertamina, termasuk juga wartawan pada 17 Desember lalu.
Presiden FSPPB Arie Gumilar mengatakan, rencana mogok kerja 10 hari tersebut bakal digelar lantaran tak tercapainya kesepakatan guna melakukan Perjanjian Kerja Bersama di Pertamina antara pengusaha dan pekerja.
Mereka juga menuntut agar Direktur Utama perusahaan plat merah itu segera diganti lantaran tak adanya niat membangun hubungan kerja yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan. Ditambah, kerap diabaikannya upaya damai yang sudah disodorkan.
Apalagio, Menteri BUMN juga dituding mengabaikan tuntutan tersebut. Makanya, aksi mogok bisa saja dihentikan sebelum waktunya jika tuntutan tersebut dipenuhi.[]