Crispy

Alih-alih Dipenjarakan, HRS Bisa Diminta Lobi Saudi untuk Urusan Haji

Muslim meyakini, tidak hanya karena sempat tinggal lama dan mendapatkan perlindungan pemerintah Saudi, HRS mempunyai jaringan yang sangat baik dengan beberapa pejabat Kerajaan Arab Saudi.

JERNIH—Pemerintah seharusnya jeli untuk meminta bantuan Habib Rizieq Shihab (HRS) guna melobi pemerintah Kerajaan Arab Saudi agar bisa memberangkatkan calon jamah haji Indonesia. Hal tersebut dikemukakan pengamat dunia Islam, Muslim Arbi.

Sebagaimana diumumkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, hari ini (Kamis, 3/6), pemerintah memastikan Indonesia tidak memberangkatkan jamaah haji 2021.

“Pemerintah melalui Kementerian Agama menerbitkan keputusan Menag RI Nomor 660 Tahun 2021 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1442 H 2021 M,” kata Menag Yaqut dalam konferensi pers yang disiarkan langsung di akun Instagram Kementerian Agama. Hadir dalam pengumuman soal haji 2021 tersebut pimpinan Komisi VIII DPR, Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Sekjen Majelis Ulama Indonesia, dan Kepala BPKH.

“Tahun ini Indonesia tidak memberangkatkan haji karena Saudi tidak mengizinkan. Harusnya Presiden Jokowi bisa meminta bantuan HRS untuk melobi Saudi agar haji Indonesia bisa berangkat,” kata Muslim Arbi.

Muslim meyakini, tidak hanya karena sempat tinggal lama dan mendapatkan perlindungan pemerintah Saudi, HRS mempunyai jaringan yang sangat baik dengan beberapa pejabat di Arab Saudi. Tidak hanya itu, HRS juga pernah kuliah di Universitas King Saud. “Beberapa alumnus Universitas King Saud Arab Saudi yang menjadi teman HRS menjadi pejabat di sana. HRS juga bisa dimanfaatkan untuk melobi ulama Saudi agar Indonesia bisa memberangkatkan haji,” kata Muslim.

Akan perlakuan pemerintah terhadap HRS, Muslim yakin Kerajaan Saudi mengetahui apa yang terjadi.

Muslim juga mengingatkan, Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Essam bin Abed Al-Thaqafi, pernah mengatakan dalam wawancara dengan CNN Indonesia bahwa selama tinggal di Mekkah HRS tidak ada masalah atau melakukan pelanggaran. “Berbeda dengan pejabat di Indonesia yang menuding HRS overstay atau mempunyai persoalan hukum di Saudi. “Mungkin dari sini pejabat Saudi kemudian mengetahui karakter pejabat Indonesia yang suka berbohong,”ujar dia.

Bagi Muslim, sebagai negara dengan umat Islam terbesar di dunia,  kegagalan Indonesia memberangkatkan haji karena tak mendapatkan izin dari Saudi seharusnya dianggap mencoreng posisi pemerintah di kalangan dunia Islam. [SuaraNasional]

Back to top button