Alih-alih Kirim Amunisi, Rusia Ancam akan Menuduh Wagner Group Berkhianat Jika Mundur dari Bakhmut
- Yevgeny Prigozhin, bos Wagner Group, mengklaim pasukannya belum menerima amunisi yang dijanjikan.
- Ukraina memanfaatkan situasi dengan bersiap melakukan serangan balasan skala besar.
JERNIH — Perseteruan tentara bayaran Wagner Group dan militer Rusia belum berakhir. Alih-alih mendapatkan amunisi yang dijanjikan, militer Rusia justru mengirim surat ancaman kepada Yevgeny Prigozhin, bos Wagner Group.
Dalam video yang dipublikasikan di aplikasi perpesanan Telegram dan dilihat The Moscow Times, Prigozhin mengatakan prajuritnya belum menerima amunisi yang dijanjikan. Yang diterimanya adalah surat Kementerian Pertahanan Rusia yang berisi ancaman akan menuduh Wagner Group berkhianat jika mundur dari Bakhmut.
“Mereka dengan sederhana dan berani menipu kami,” kata Prigozhin.
Pekan lalu Prigozhin mengancam akan menarik pasukan dari Bakhmut setelah menderita kehilangan personel dalam jumlah besar akibat kekurangan amunisi. Pekan ini dia mengatakan Moskwa berjanji memberi amunisi.
Prigozhin dan Wagner Group memelopori serangan ke Bakhmut sejak musim panas 2022. Militer Rusia menyusul kemudian. Dua unit pasukan terlibat saling klaim memperoleh kemajuan di Bakhmut.
Akibatnya, mereka tidak pernah menguasai Bakhmut secara keseluruhan. Ukraina memanfaatkan situasi dengan bertahan habis-habisan, dan bersiap melakukan serangan balik.
Terakhir, Prigozhin mengklaim unit pasukan Rusia melarikan diri dari Bakhmut atas perintah ‘bodok’ dan ‘kriminal’ komandan militer senior. “Tentara tidak bolah mati akibat kebodohan pemimpin mereka,” kata Prigozhin.
Ukraina, menurut Prigozhin, memanfaatkan situasi dengan merobek sayap pertahanan di Bakhmut. Tentara Ukraina, masih menurut bos yang paling doyan menggertak itu, kini berkumpul di dekat Zaporizhzhia untuk melancarka serangan balasan.
“Ukraina bertindak sangat jelas. Mereka akan melakukan serangan balik di lapangan, bukan di televisi,” kata Prigozhin. “Namun, kami tidak akan meninggalkan Bakhmut.
Prigozhin mengakhiri video itu dengan mengatakan; “Ayo bertarung, dan kemudian kita akan tahu.”