Crispy

Alumni Unila Bersatu Kirim Pesan Untuk Rektor Terpilih Prof. Lusmeilia Afriani

Yang patut mendapatkan prioritas adalah  pembenahan administrasi kampus, terutama menyangkut penerimaan mahasiswa baru dengan sistem yang lebih transparans dan akuntabel. Selain itu, kehidupan ilmiah dan kemerdekaan kampus harus dijaga secara bertanggung jawab, serta tujuan untuk setinggi-tingginya mencatat beragam prestasi internasional.

JERNIH–Juru Bicara kelompok alumnus Universitas Lampung Alumni Unila Bersatu (AUB), Yunita Sidahuruk, mengucapkan selamat atas terpilihnya rektor baru pengganti Prof Karomani yang segera menjalani persidangan atas dugaan korupsi penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri.

Yunita juga mengatakan seenuhnya mengapresiasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi untuk terpilihnya Prof. Lusmeilia Afriani sebagai rektor pertama wanita Unila pada Pemilihan Rektor Unila 2022 tahap kedua, Rabu (28/12) lalu. 

Namun begitu, Yunita menyatakan perlunya pembenahan pengelolaan kampus secara total, dengan menerapkan aspek  Governance, Risk and Compliance (GRC atau tata kelola, risiko dan kepatuhan) secara terukur dan dengan dasar keilmuan (saintifik).

“Lakukan perbaikan struktural mendasar dengan pola rekrutmen yang lebih ketat, berbasiskan meritokrasi dan ideologi Pancasila serta melibatkan sebanyak mungkin stakeholders,”kata Yunita melalui sambungan telepon, Kamis (29/12).

Yang menurutnya patut mendapatkan prioritas adalah  pembenahan administrasi kampus, terutama menyangkut penerimaan mahasiswa baru dengan sistem yang lebih transparans dan akuntabel. Selain itu, harus dipikirkan untuk menjaga kehidupan ilmiah dan kemerdekaan kampus secara bertanggung jawab, serta tujuan untuk setinggi-tingginya mencatat beragam prestasi internasional.

Prof. Lusmeilia Afriani terpilih menjadi rektor pertama wanita Unila setelah meraih dukungan terbanyak pada Pemilihan Rektor Unila 2022, menyusul keluarnya suara dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Rabu (28/12) lalu. 

Prof Lusmeilia  yang sebelumnya ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) itu berhasil mengalahkan dua calon rektor lainnya yang dipilih 47 anggota Senat Unila, yakni Prof Suharso dan Prof Asep Sukohar. Beredar rumors bahwa kedua calon lain tersebut merupakan kolega dekat rector sebelumnya yang kini tengah dibelit masalah rasuah tersebut.

Perolehan suara Prof. Lusmeilia mengungguli dua kandidat lainnya, dengan jumlah suara 44. Sementara Prof Suharso dan Prof Asep Sukohar masing-masing merebut 21 suara dan enam suara.

Pemilihan tersebut juga dihadiri dua wakil Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, yang juga memberikan suara mereka di Ruang Sidang Utama, Lantai 2, Gedung Rektorat Unila, pukul 14.40 WIB. Keduanya tidak datang bersamaan ke lokasi.

Pemilihan suara dilakukan secara tertutup, dihadiri 47 anggota Senat Universitas dan dua perwakilan Mendikbud Ristek. Acara pemilihan tersebut dilakukan dengan penjagaan yang ketat di luar gedung. [rls]

Back to top button