Arab Saudi Jadwalkan Ibadah Haji Terbatas pada Akhir Juli
Arab Saudi — Sebagai salah satu dari lima pilar utama dalam Islam, haji adalah persyaratan bagi semua Muslim yang mampu secara fisik dan finansial untuk melakukan setidaknya satu kali dalam hidup mereka.
Untuk pelaksanaan ibadah Haji tahun 2020, Pemerintah Arab Saudi pada hari Senin (19/2020) waktu setempat, mengumumkan bahwa ibadah haji tahun ni akan diselengarakan dengan sangat terbatas. karena pandemi virus corona.
Berdasarkan keputusan Pemerintah Arab Saudi bahwa ibadah haji akan dijadwalkan pada 28 Juli dan hanya untuk individu dari berbagai kebangsaan yang tinggal di Arab Saudi.
Kementerian Haji Saudi mengatakan keputusan untuk mengurangi ziarah ditujukan untuk menjaga kesehatan publik global karena risiko adanya kerumunan besar. Sebelum pandemi ,biasanya jumlah jamaah haji yang datang dari berbagai penjuru dunia mencapai 2,5 juta orang.
Dalam konferensi pers virtual pada hari Selasa, Menteri Haji Mohammad Benten mengatakan pemerintah masih dalam proses peninjauan jumlah jemaah haji keseluruhan yang diizinkan, jumlahnya sekitar 1.000 orang.
Ritual itu akan dibatasi untuk para profesional medis dan personel keamanan yang telah pulih dari virus.
Pada kesempatan lain Menteri Kesehatan Tawfiq al-Rabiah mengatakan mereka yang berusia di atas 65 tahun atau dengan penyakit kronis tidak diizinkan untuk melakukan haji.
Untuk mencegah Covid-19, pemerintah menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Peziarah akan diuji kesehatannya sebelum tiba di kota suci Mekah dan akan diminta untuk karantina di rumah setelah melaksanakan ibadah.
Liga Dunia Muslim yang berpusat di Saudi dan Organisasi Kerjasama Islam telah mendukung langkah pemerintah untuk kesehatan dan keselamatan para peziarah.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) dari otoritas setempat menyampaikan bahwa para peziarah dan pelaksana diwajibkan mengenakan masker wajah.
Beberapa aturan ketat lainnya dalam pelaksanaan ritul haji yaitu peziarah dilarang menyentuh atau mencium Ka’bah dan harus menjaga jarak fisik sejauh satu setengah meter, termasuk dalam pelaksanaan tawaf.
Juga, akses ke situs-situs suci di Mina, Muzdalifah dan Gunung Arafat akan dibatasi bagi peziarah haji yang telah memiliki izin haji mulai hari Minggu 19 Juli hingga 2 Agustus.
Sebelumnya terkonfirmasi lebih dari 253.300 kasus positif COVID-19, termasuk 2.523 korban meninggal dunia, angka tersebut merupakan jumlah tertinggi di antara negara-negara di Teluk Arab.
Ibadah haji tahun 2020 merupakan pertama kalinya dalam hampir 90 tahun ketika Arab Saudi dengan sangat terpaksa melarang peziarah dari luar kerajaan melaksanakan rukun Islamnya yang ke lima karena pandemi.
Hal yang sama terjadi di masa lalu ketika ziarah haji pernah dibatalkan karena perang dan epidemi. Namun sejak berdirinya Kerajaan Arab Saudi pada tahun 1932, pelaksanaan ibadah haji mulai berjalan lancar. [*]