Crispy

Arkeolog Cina Temukan Telur Tak Pecah Berusia 500 Tahun

Chengdu — Arkeolog di Propinsi Sichuan, barat daya Cina, Senin 9 Desember 2019 menemukan guci berisi beras dan telur berusia 500 tahun.

Tang Yunmei, kurator Museum Kota Guang’an, mengatakan guci ditemukan di sebuah makam Dinasti Ming (1368-1644) di sebuah taman di Guang’an. Telur di dalam guci benar-benar utuh, dan sama sekali tidak retak.

Tulisan di batu nisan menginformasikan makam ini milik Yan Ming, yang meninggal 1501.

Telur di dalam guci berisi berasa tidak hanya satu, tapi beberapa. “Jumlahnya belum diverifikasi,” kata seorang peneliti kepada kantor berita Xinhua.

Yunmei mengatakan makam batu itu disegel dengan baik dan memiliki desain antikelembaban dan korosi. Ada lapisan kapur setebal dua sampai lima sentimeter di dalam peti mati kayu. Guci beras dan telur juga dilindungi penutup.

Telur-telur terlindungi dengan baik berkat konstruksi makam yang cermat, yang menciptakan ruang terbatas dengan suhu dan kelembaban konstan.

Penemuan telur tak pecah di dalam makam kuno sangat langka. Maret lalu, sebuah guci berisi telur juga ditemukan di sebuah makam berusia 2.500 tahun di Propinsi Jiangsu, timur Cina.

Tahun 2015, arkeolog Propinsi Guizhou menemukan sebutir telur dari kuburan berusia 2000 tahun, tapi cangkang telur pecah karena sentuhan sikat pembersih peneliti.

Sejarawan masih memperdebatkan konotasi budaya menempatkan telur dalam kuburan. Satu teori menyebutkan telur melambangkan kelangsungan hidup melalui banyak keturunan. Yang lain menduga pemilik makam hanya makan telur saat hidup.

Back to top button