Crispy

Arkeolog Temukan Makam Kilij Arslan I, Pahlawan Tiga Perang Salib

  • Kirij Arslan naik tahta pada usia 13 tahun.
  • Tahun 1101, pada usia 22 tahun, Arslan memimpin pasukannya mengalahkan Tentara Salib di tiga pertempuran.
  • Lima tahun kemudian Arslan meninggal.

JERNIH — Arkeolog Turki menemukan makam berusia seribu tahun yang diyakini berisi jasad Sultan Kilij Arslan I, yang tiga kali mengalahkan tentara salib dalam Perang Salib Pertama.

Tidak jauh dari makam Kilij Arslan I terdapat makam lain, yang diyakini berisi jenasah Saide Hatun — putri sultan. Makam terdapat di Diyarbakir, tenggara Turki, dan ditemukan 12 Januari lalu.

Kilij Arslan adalah sultan kedua Kesultanan Seljuk Rum. Dia naik tahta tahun 1092 saat berusia 13 tahun, dan berkuasa sampai kematiannya pada usia 27 tahun.

Meski tergolong masih remaja, Sultan Kilij Arslan I mengalahkan tentara salib di tiga pertempuran selama Perang Salib 1101. Saat itu, Kilij Arslan berusia 22 tahun.

Ia memimpin pasukan di pertempuran, yang membuat namanya dikenang. Usai tiga kali memenangkan pertempuran penting, Arslan merebut Anatolia Timur dari tangan Danismend, dinasti yang menguasai kawasan itu.

Komisi Kuburan

Universtias Dicle membentuk komisi untuk menemukan kuburan ini. Tim arkeologi dipimpin walik rektor Profesor Ahmet Tanyildiz.

Aytac Coskun, associate professor, mengatakan area penggalian adalah makam tokoh-tokoh sejarah sangat penting.

“Kami bekerja siang dan malam, dengan sangat hati-hati,” kata Coskun. “Saya ingin berterima kasih kepada tim ekskavasi yang mendukung kami sejak persiapan dan pelaksanaan studi.”

Tim penggalian, masih menurut Coskun, menggali sedalam dua meter di area 35 meter persegi dan menemukan pondasi makam.

Fokus penggalian adalah pada dua kuburan di Orta Cesme Park, sesuai data yang diperoleh penelitian kepustakaan. Di sinilah tim menemukan peristirahatan terakhir Kirij Araslan setelah sembilan hari bekerja.

“Temuan ini akan membawa perspektif berbeda dalam sejarah Diyarbakir,” kata Dr Oktay Bozan, dari departemen sejarah Universitas Dicle.

Back to top button