Crispy

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ke Ukraina

  • Pentagon menolak gagasan mengirim rudal jarak jauh ke Ukraina, tapi berubah pikiran setelah Rusia gunakan rudal Korut.
  • Ukraina menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang pangkalan AU Rusia di Krimea.

JERNIH — AS diam-diam mengirim Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) ke Kiev, dan digunakan Ukraina untuk menyerang Pangkalan Udara Dzhankoy di Krimea.

Mengutip pejabat AS yang tak disebut nama, Politico dan New York Times memberitakan ATACMS — yang berdaya jangkau hingga 300 kilometer — termasuk paket bantuan militer senilai 300 juta dolar yang disetujui Presiden Joe Biden pada 12 Maret.

Russia Today memberitakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah lama menginginkan rudal jarak jauh. Tak lama setelah ATACMS tiba, Zelensky menggunakannya untuk menyerang Pangkalan Udara Dzhankoy, yang berjarak 165 kilometer dari garis depan. Kementerian Pertahanan Rusia belum mengomentari klaim ini.

Sumber anonim itu mengatakan Pentagon sebelumnya menentang pengiriman ATACMS ke Ukraina, tapi berubah pikiran setelah Rusia menggunakan peluru kendali (rudal) balistik yang kemungkinan dipasok Korea Utara untuk menyerang infrastruktur energi Ukraina.

“Kami memperingatkan Rusia tentang hal ini,” kata pejabat itu. “Mereka memperbarui penargetan.”

Biden disarankan Menhan Lloyd Austin, Penasehat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, Menlu Antony Blinken, dan Kepala Staf Gabungan Charles Q Brown untuk mengirim ATACMS.

ATACMS diperoleh dari Lockheed Martin, bukan dari persediaan Pentagon, dan dibayar dengan tabungan yang ditemukan Maret lalu ketika beberapa kontrak militer dikirimkan dengan harga kurang dari nilai penawaran awal.

Biden, menurut pejabat itu, menginstruksikan pembantunya memasukan ATACMS ke dalam paket bantuan tapi merahasiakannya untuk menjaga keamanan operasional dan elemen kejutan.

Ukraina kali pertama menerima ATACMS kelas menengah September 2023. Militer Rusia merespon dengan menembak jatuh rudal itu, menggagalkan rencana Zelensky merusak atau menghancurkan Jembatan Krimea.

“Ini kesalahan lain AS,” kata Presiden Rusia Vladimir Putin, Oktober 2023 lalu, seraya menjelaskan jika Washington menahan diri tidak mengirim rudal itu maka akan memposisikan diri sebagai orang baik dan mencegah jatuh korban tidak perlu.

Back to top button