Robi yang juga pengajar di Jurusan Hubungan Internasional Universitas Nasional tersebut, meminta umat Islam di Indonesia tidak terpengaruh fatwa Mufti Rusia tersebut. Menurut Robi, pandangan Mufti Rusia tersebut sangatlah bias, karena faktanya, tidak sebagaimana yang dinyatakan Sang Mufti tentang membela dan mempertahankan negara, yang dilakukan Rusia adalah menginvasi sebuah negara merdeka.
JERNIH—Majelis Ulama Indonesia (MUI), melalui Wakil Sekretaris Komisi Pengkajian, Robi Nurhadi, merespons seruan jihad Mufti Rusia, Talgat Tadzhuddin, yang menyerukan umat Islam, terutama Muslim Rusia untuk terjun ke dalam perang Ukraina. Menurut Mufti Rusia yang menyerukan wajibnya Muslim (Rusia) untuk berperang di Ukraina tersebut, invasi Rusia ke Ukraina adalah jihad, dan Muslim yang meninggal di dalamnya termasuk syahid.
Pernyataan itulah yang menurut Robi direspons MUI. Alih-alih sebagaimana Mufti Rusia, MUI menyerukan agar warga negara Indonesia (WNI) dan umat Islam di dunia, termasuk di Rusia, mengedepankan ikhtiar perdamaian, bukan ikut mengekskalasi perang di negara tetangga Rusia tersebut.
Untuk itu, Robi yang juga pengajar di Jurusan Hubungan Internasional Universitas Nasional tersebut, meminta umat Islam di Indonesia tidak terpengaruh fatwa Mufti Rusia tersebut. Menurut Robi, pandangan Mufti Rusia tersebut sangatlah bias, karena faktanya, tidak sebagaimana yang dinyatakan Sang Mufti tentang membela dan mempertahankan negara, yang dilakukan Rusia adalah menginvasi sebuah negara merdeka.
“Kita seharusnya menjadi pendamai, bukan justru menjadi bagian dari kaum yang gemar memperluas perang,” kata Robi.
Menurut Robi, sesungguhnya orang-orang tak perlu menjadi segala macam kriteria manusia yang diidealkan untuk bisa mengerti sepenuhnya untuk bersikap dalam masalah ini. “Kita hanya perlu menjadi manusia agar kita (bisa) menghargai nyawa manusia lainnya. Maka, tolong segera hentikan perang Rusia di Ukraina. Kedua belah pihak yang berperang sama-sama rugi,”kata dia, menambahkan.
Robi bahkan mengajak semua pihak untuk berpikir lebih jernih. Dia menunjuk potensi besar meluasnya perang Rusia-Ukraina. “Kita ini telah di ambang Perang Dunia Ketiga. Kita semua harus berkontribusi menghentikan perang, bukan sebaliknya.”
Untuk itu, Robi meminta semua tokoh di dunia untuk segera sadar dan menghentikan tindakan yang berdampak pada pecahnya Perang Dunia Ketiga. “Saya minta dengan penuh hormat agar semua pihak berkontribusi untuk menghentikan perang di Ukraina. Hentikan provokasi, perkuat ke arah jalan perdamaian. Ingat, kita punya tanggung jawab menyelamatkan generasi masa depan!” kata dia.
Sebagaimana diketahui secara luas, pada 9 Mei lalu, Mufti Rusia, Talgat Tadzhuddin, mengeluarkan fatwa wajibnya umat Muslim di negaranya untuk ikut berperang. Ia menyatakan perang Rusia di Ukraina merupakan bagian dari perjuangan untuk mempertahankan Tanah Air, sehingga perang itu pun menjadi jihad dan para korbannya otomatis seorang syahid. [ ]