Crispy

Batuk Sengaja di Depan Dua Perawat, Pasien Corona Dipenjara

Staffordshire – Seorang penderita Covid-19 terpaksa mendekam dipenjara selama setahun gara-gara batuk persis di hadapan dua perawat rumah sakit National Health Service (NHS), Inggris.

Perempuan itu dibawa ke Rumah Sakit Universitas Royal Stoke pada Senin sebelum batuk pada dua pekerja Unit Gawat Darurat (UGD) pada pukul 13:30, kata petugas Staffordshire Police. Wanita berusia 30 tahun itu juga buang air kecil di lantai bilik dan menulis dengan pulpen yang diambil dari meja perawat pada tubuhnya dan barang-barang di dalam biliknya.

Dia berperilaku aneh mondar mandir di sekitar ruangan UGD. Petugas medis berusaha menjaga jarak, tetapi dia bergerak maju dan terbatuk di wajah perawat. Dia kemudian mulai mengeluarkan suara di tenggorokannya seolah-olah mau membuang dahak dan meludahi rekannya. Dia tertawa ketika dia bergerak mendekatinya sebelum berbalik dan buang air kecil di lantai.

Hakim Distrik Kevin Grego mengatakan: “Apa pun keadaan Anda, apakah Anda merasa paranoid, atau sengsara atau muak, Anda seharusnya tidak keluar dalam situasi apa pun untuk berperilaku seperti yang Anda lakukan terhadap pekerja darurat,” ungkapnya seperti dikutip dari Metro.co.uk.
“Dalam masa krisis seperti ini orang-orang seperti Anda perlu memahami bahwa pekerja darurat akan dilindungi dan mereka yang berperilaku seperti ini terhadap pekerja darurat dapat mendapatkan hukuman penuh.”

Perlakukan tak pantas lainnya terhadap pekerja medis dilakukan Raja, tanpa alamat tetap, yang dijatuhi hukuman di Pusat Staffordshire Utara pada hari Rabu setelah mengaku bersalah atas penyerangan terhadap pekerja darurat dan kerusakan kriminal.

Selain itu seorang pria berusia 49 tahun juga dituduh menggunakan jaringan komunikasi publik untuk menimbulkan gangguan, ketidaknyamanan, atau kecemasan setelah diduga melakukan lebih dari 50 panggilan ke polisi dan layanan ambulans antara 6 dan 7 April.

Asisten Kepala Polisi Simon Tweats mengatakan: ‘Syukurlah, secara keseluruhan orang mematuhi pedoman pemerintah. Namun, seperti yang ditunjukkan oleh kasus-kasus ini, kami akan mengambil tindakan penegakan hukum bila diperlukan.

“Batuk pada perawat yang bekerja untuk menyelamatkan nyawa orang benar-benar tidak dapat diterima. ‘Pesannya tetap jelas; tinggal di rumah dan ikuti panduannya. Kami tidak ingin harus mengambil tindakan tetapi kami akan melakukannya jika diperlukan. Terutama terhadap minoritas kecil yang berulang kali memilih untuk membahayakan nyawa orang lain.” [*]

Back to top button