Beri Tunjangan Kehormatan, Khofifah Minta Para Hafidz Doakan Pandemi Covid-19 Segera Berakhir
SURABAYA– Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta para hafidz-hafidzah berkenan untuk mendoakan agar pandemi covid-19 segera berlalu. Hal ini karena pandemi sudah menjangkiti hampir seluruh wilayah Jawa Timur.
Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa doa merupakan bagian dari ikhtiar untuk mencegah dan menghentikan penyebaran covid-19. Ia menyakini doa orang yang berpuasa akan dikabulkan. “Mohon doa panjenengan agar kita semua selalu diberi kesehatan, keselamatan dan keberkahan, serta mohon agar pandemi covid-19 ini segera diangkat oleh Allah,”kata Gubernur Khofifah, saat memberikan sambutan pada acara pemberian tunjangan kehormatan bagi sekitar 4.000 hafidz-hafidzah se-Jawa Timur yang diwakili oleh 21 orang di antara mereka, di Gedung Negara Grahadi, Rabu (22/4) sore.
Khofifah mengatakan, saat ini penyebaran covid-19 sudah menjangkiti hampir seluruh wilayah Jawa Timur. Di Surabaya, penyebarannya sudah begitu masif dan signifikan. “Surabaya, 31 kecamatan semuanya sudah ada yang terkonfirmasi positif. Sidoarjo dari 18 kecamatan, empat belas di antaranya positif. Lalu Gresik, dari 18 kecamatan, 11 kecamatannya terkonfirmasi positif,” kata Khofifah.
Orang nomor satu di Jawa Timur ini menjelaskan, penyebaran covid 19 di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik yang masif dan signifikan menjadi dasar pengajuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Surabaya Raya. Semua itu akan memunculkan aturan-aturan baru di wilayah Surabaya Raya terkait pembatasan aktivitas. “Mungkin empat belas hari kedepan setelah ditetapkan akan ada pembatasan-pembatasan tertentu di wilayah Surabaya Raya,”kata dia.
Lebih lanjut Khofifah menjelaskan, munculnya klaster baru di Temboro-Magetan, teridentifikasi dari kepulangan 43 santri warga Malaysia dari Temboro, Magetan. Ia mengatakan, virus tersebut dapat menyerang siapa saja, kapan saja, dan dimana saja, selain juga cepat menyebar jika orang yang terjangkiti tidak melakukan isolasi diri. Untuk itu ia berpesan agar semua orang diwajibkan memakai masker jika keluar rumah.
“Virus ini tidak berjalan sendiri, tetapi jika orang yang terjangkit virus ini pergi kemana-mana maka orang tersebut yang membuat virus ini menyebar. Pada posisi seperti ini, menjaga jarak aman dan memakai masker adalah suatu keharusan,”kata Gubernur.
Gubernur yang pernah menjabat Menteri Sosial itu juga menunjukkan sebuah video yang diambil dengan kamera 1/10.000 milimeter yang menggambarkan bagaimana droplet dapat begitu cepat menyebar dari orang positif covid-19 yang bersin atau batuk. “Jadi kalau ada pintu yang dibuka droplet bisa keluar karena terdorong angin. Dia tidak ditularkan oleh angin atau AC, tetapi angina atau AC bisa mendorong droplet tersebut.”
Sementara itu perwakilan para hafidz-hafidzah penerima sumbangan, Ustadz Ahmad Yudi, menyampaikan terima kasih atas perhatian Gubernur dan Pemerintah Jawa Timur. Ia mengharapkan agar perhatian dan silaturrahmi ini akan terus terjalin sehingga sinergi antara pemerintah dan para hafidz-hafidzah dapat terus terbangun.
“Tentu saja untuk tunjangan ini tidak sekadar sisi nominalnya yang kami perhatikan, tetapi justru bentuk perhatian dari Ibu Gubernur yang begitu menyentuh hati kami,” ujar Ahmad Yudi. [ ]