Crispy

Cina Akan Gunakan Vaksin Asing Buatan Pfizer-BioNTech

  • Uji klinis tahap kedua hampir rampung dan kemanjuran vaksin diperbandingkan.
  • Fosun Pharma yang akan mengajukan ijin penggunaan.
  • Bermitra dengan BioNTech, Fosun akan menawarkan 100 juta dosis.

JERNIH — BNT162b2, vaksin buatan Pfizer-BioNTech, akan menjadi vaksin Covid-19 asing pertama yang digunakan di Cina.

Global Times memberitakan Hui Aimin PhD, presiden R&D Global dan Chief Medical of Fosun Pharma, mengatakan pihaknya — sebagai mitra BioNTech — berada di jalur yang tepat untuk meminta persetujuan dari regulator untuk penggunaan BNT162b2 di sekujur Cina.

Uji klinis fase dua vaksin buatan Pfizer-BioNTech akan selesai dalam waktu dekat dan seluruh data akan segera dikumpulkan. Fosun Phamar akan menghubungkan dengan data uji klinis fase tiga yang diperoleh di luar negeri, untuk mengajukan permohonan persetujuan dari Administrasi Produk Medis Naisonal Cina.

Dalam wawancara eksklusif dengan Global Times, Hui mengatakan uji klinis fase dua diharapkan dapat mengamati efektivitas vaksin pada peserta, terutama manula. Karena, separuh peserta berusia 55 sampai 85 tahun. Ia juga mencatat orang yang memiliki penyakit kronis tetapi tidak dalam tahap akut juga disertakan dalam uji klinis.

Sesuai rencana, Fosun Pharma akan bermitra dengan BionTech untuk menawarkan 100 juta dosis ke Cina. Fosum Pharma telah melakukan pembayaran awal sebesar 125 juta euro, atau Rp 2,1 triliun.

Sejauh ini, vaksin Pfizer-BioNTech menerima otorisasi penggunaan darurat di Hong Kong pada 25 Januari 2021. Pemerintah Hong Kong telah mencapai kesepakatan membeli 7,5 juta dosis.

Vaksin Pfizer juga telah menerima persetujuan penggunaan darurrat di Inggris, AS, Kanada, dan Eropa.

Uji klinis fase dua di Cina fokus pada membandingkan data uji coba domestik dan luar negeri, untuk menemukan potensi perbedaan imunogenisitas dan keamanan kandidat vaksin yang mungkin disebabkan oleh faktor-faktor seperti perbedaan lingkungan atau genetik.

Saat ini, vaksin Pfzier paling merepotkan karena harus disimpan pada suhu minus 75 derajat Celcius selama transportasi dan penyimpanan jangka panjang. Setelah dikeluarkan dari freezer, vaksin yang belum dibuka masih harus disimpan hingga lima hari pada suhu dua hinggal delapan derajat Celcius.

Hui mengatakan Fosun Pharma bekerja sama dengan BioNTech untuk meningkatkan vaksin guna mengurangi sensitivitas suhu. Perusahaan telah bermintra denga Sinopharm China untuk mempersiapkan pengiriman massal vaksin mRNA.

Back to top button