Crispy

Dampak Kebijakan Imigrasi Trump, AS Kehilangan lebih dari 1 Juta Pekerja di Sektor Penting

JERNIH – Data awal dari bulan Januari hingga Juli menunjukkan tren mengkhawatirkan yakni lebih dari 1,2 juta imigran “menghilang” dari angkatan kerja Amerika Serikat. Tren ini memberikan sinyal kuat bahwa kebijakan deportasi massal yang dicanangkan Presiden Donald Trump berdampak besar pada perekonomian negara, terutama di sektor-sektor kunci.

Analisis Pew Research Center terhadap data sensus mengungkapkan bahwa jumlah imigran, yang menyumbang hampir 20% dari total angkatan kerja, terus menurun drastis. Padahal, mereka adalah tulang punggung industri vital, mulai dari konstruksi hingga jasa.

Kebijakan imigrasi yang diperketat, khususnya razia besar-besaran oleh Immigration and Customs Enforcement (ICE), telah menimbulkan ketakutan di kalangan pekerja imigran. Di sektor pertanian, Elizabeth Rodriguez, Direktur National Farmworker Ministry, melaporkan bahwa banyak tanaman, seperti blewah dan semangka, tidak dapat dipanen karena kekurangan pekerja saat musim panen tiba. Ia juga menyebutkan bahwa razia ICE menargetkan lokasi konstruksi serta bengkel.

Sementara di sektor konstruksi, menurut data Pew Research Center, sekitar 30% pekerja konstruksi adalah imigran. Associated General Contractors of America melaporkan bahwa kekurangan tenaga kerja ini menyebabkan proyek konstruksi mengalami penundaan di 92% perusahaan.

Sedangkan di sektor kesehatan,  industri perawatan kesehatan di rumah juga ikut terancam. Imigran membentuk sekitar 43% dari total pekerja di sektor ini. Penghentian program suaka yang memberikan status hukum sementara bagi imigran berpotensi mengurangi jumlah tenaga profesional di fasilitas panti jompo dan layanan kesehatan di rumah.

Pemerintahan Trump: Tenaga Kerja AS Sudah Cukup

Menanggapi krisis ini, juru bicara Gedung Putih, Abigail Jackson, menegaskan bahwa tidak ada kekurangan tenaga kerja. Ia meyakini bahwa pekerja asal Amerika sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar. Kebijakan presiden, menurutnya, dirancang untuk menciptakan lapangan kerja bagi warga Amerika sambil tetap menegakkan hukum imigrasi.

Namun, di lapangan, dampaknya sudah terasa. Pekerja imigran, yang selama ini mengisi celah kekurangan tenaga kerja di berbagai sektor, kini terpaksa pergi. Hal ini menimbulkan tantangan serius bagi industri yang sangat bergantung pada mereka dan berpotensi memicu masalah ekonomi lebih lanjut.

Back to top button