Demi Suntikan Booster Rela Tempuh Belasan Kilometer Biar Bisa Mudik
Antara Wahyu dan Agus, sama-sama berharap agar pemerintah konsisten dengan aturan tersebut dan tak menambah lagi persyaratan mudik tahun ini. Di lain pihak, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri enny Mainiarti bilang kalau pihaknya, tiap hari menyediakan layanan vaksin penguat di seluruh fasilitas kesehatan milik pemerintah.
JERNIH-Ketika pemerintah membukakan pintu bagi masyarakat yang sudah dua tahun belakangan absen pulang ke kampung halaman, dengan syarat kudu dapat vaksin dosis penguat atau booster lebih dulu, warga di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, rela antri menuruti keharusan itu demi bisa mudik pada Lebaran tahun ini.
Agus Kurniawan misalnya, pagi-pagi sekali dia sudah berangkat dari rumahnya untuk antri di Gerai Vaksinasi Polsubsektor Mega Regency, Kecamatan Serang Baru, Bekasi, pada Sabtu 26 Maret pagi. Tapi setibanya di sana, antrian penuh diisi warga dengan tujuan serupa.
“Tapi kata petuas stok vaksin masih ada, makanya ikut antri,” kata dia.
Menukil dari CNN Indonesia, Agus sudah pernah mendaftarkan diri guna menjalani vaksin booster di Puskesmas dekat tempat kerjanya. Namun harus gagal karena persediaan di sana habis.
Rencananya, Lebaran tahun ini dia melakukan ritual mudik ke Sleman Yogyakarta.
“Kan kata Pak Presiden Jokowi kemarin syarat mudik vaksin lengkap dan booster (penguat), makanya saya vaksin dari sekarang biar tenang saat perjalanan mudik nanti,” ujar Agus.
Selain di Gerai Vaksinasi Polsubsektor Mega Regency, antrian juga mengular di Puskesma Waluya, Kecamatan Cikarang Utara. Wahyu Prasetyo, ikhlas menempuh jarak belasan kilometer dari rumahnya di Citarik, Cikarang Timur guna mendapatkan vaksin booster. Sebab ketika mencoba ke Puskesmas di dekat rumahnya, kuota habis dan di arahkan ke sini.
Wahyu sudah membulatkan niatnya mudik ke Pekalongan, Jawa Tengah, makanya rela menempuh jarak jauh untuk mendapatkan suntikan booster.
“Alhamdulillah barusan sudah terima dosis tiga vaksin AstraZeneca. Cukup menyerahkan fotokopi KTP dan sertifikat vaksin dosis satu dan dua (syaratnya),” kata Wahyu.
Antara Wahyu dan Agus, sama-sama berharap agar pemerintah konsisten dengan aturan tersebut dan tak menambah lagi persyaratan mudik tahun ini. Di lain pihak, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri enny Mainiarti bilang kalau pihaknya, tiap hari menyediakan layanan vaksin penguat di seluruh fasilitas kesehatan milik pemerintah.
“Selama ini pelaksanaan vaksinasi melibatkan semua unsur, termasuk TNI dan Polri, agar upaya percepatan vaksinasi untuk mendongkrak capaian warga berstatus tervaksinasi hingga booster bisa segera terealisasi,” ujar Sri.[]