Di Arab Saudi, non-Muslim Berpuasa Selama Ramadhan
- Beberapa non-Muslim butuh beberap tahun untuk berani mencoba berpuasa Ramadan.
- Semangat mereka adalah merasakan pengalaman spiritual dan menjadi lebih dekat dengan rekan Muslim.
JERNIH — Raphael Jaeger, non-Muslim dan kepala Alliance Francaise cabang Riyadh, memutuskan berpuasa selama Ramadan hanya untuk satu hal; merasakan kedekatan dan persaudaran dengan teman dan kolega Muslim mereka.
Mariah Ross, perempuan usia 21 tahun asal Cleveland, AS, berkali-kali berpuasa setiap kali berada di negara Muslim saat Ramadan. Ia kali pertama melakukannya di Turki, dan kini di Arab Saudi.
Ana Mailova, dari Georgia, mengatakan kepada Arab News bagaimana dia berpuasa Ramadan pada kunjungan pertamanya ke Arab Saudi. Ia saur dan berbuka puasa di rumah Haifa, rekan yang ditemuinya di perusahaan perjalanan.
“Kini, saya dan Haifa seperti keluarga,” kata Mailova. “Pemilik perusahaan itu adalah keponakan Haifa.”
Tidak seluruh non-Muslim, terutama ekspatriat dari Eropa dan AS, memutuskan puasa pada tahun pertama di Arab Saudi. Jaeger telah tiga tahun berada di Riyadh, tapi baru tahun ini tergerak untuk berpuasa.
“Saya merasa bagian dari pengalaman indah ini,” katanya. “Yang saya lakukan adalah membangun jembatan antara budaya Saudi dan Prancis.”
Menurut Jaeger, tahun pertamanya di Riyadh dijalani tanpa mengenal banyak orang. Tahun berikut terjadi pandemi Covid-19, tapi rekan-rekan Arab-nya makin banyak.
Sebelum Ramadan, teman-temannya mengundang makan bersama, seraya mendengar cerita bagaimana keluarga Muslim mempersiapkan puasa. Keesokan hari, Jaeger berpuasa.
“Saya ingin berbagi pengalaman pencapaian tantangan pribadi, spiritual, dan fisik,” katanya.
Aktivitas hari pertama puasa dijalani seperti biasa. Ia bermain squash, dan menemukan diri kehausan luar biasa. Jaeger belajar menahan diri tidak menyentuh air.
“Saya bangga bisa melakukannya sampai saat berbuka,” katanya. “Itu hanya kemenangan kecil, tapi bisa dicapai setiap hari selama Ramadan.”
Sebelum berkunjung ke Arab Saudi, Mailova hanya menyaksikan aktivitas Muslim selama Ramadan dari media online. “Kini saya melakukannya,” katanya.
Mailova menyarankan keluarga dan teman-temannya, atau siapa pun, berkunjung ke Arab Saudi saat Ramadan, apa pun keyakinan mereka. Bagi yang tidak terbiasa berpuasa, ada banyak strategi untuk membantu mempertahankan tingkat energi.
Jan Haas, diplomat Jerman berusia 34 tahun yang menetap di Riyadh Juli 2021, mengatakan Ramadan pertamanya dihabiskan di wilayah MENA.
“Dulu saya memiliki teman Muslim di tim sepak bola,” kata Haas. “Jadi, saya sejak kecil berkenalan dengan Ramadan, tapi baru kali ini memperimbangkan untuk berpuasa.”
Haas mencoba rutinitas puasa yang ketat sesuai ajaran Islam tapi kesulitan. Ia memulainya dengan minum kopi di pagi hari dan air putih di siang hari. Selama sehari penuh dia tidak makan.
Kini, Haas menyaksikan selalu ada non-Muslim di setiap acara berbuka puasa. Non-Muslim itu juga berpuasa seperti layaknya rekan Muslim mereka.
Persahabatan bermanfaat ini menghasilkan perpaduan budaya dan praktik.