Di Payakumbuh Warga Usir Tim Medis dan Buka Bungkus Jenasah Covid-19
Kini Dinkes Limapuluh Kota, tengah mendata orang-orang yang terlibat dalam penyelenggaraan jenazah itu, mulai dari keluarga hingga pelayat yang hadir untuk dilakukan tes PCR demi mencegah penyebaran Covid-19.
JERNIH-Puluhan warga Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, membongkar peti mati dan mengambil jenazah pasien Covid yang meninggal dunia. Mereka bahkan mengusir tim medis yang hendak memakamkan jenazah pasien tersebut.
Warga membongkar peti jenazah dan juga membuka bungkus plastik jenazah. Mereka kemudian memandikan jenazah tersebut serta menyalatkan jenazah di rumah duka.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Limapuluh Kota, Tien Septino, membenarkan terjadinya peristiwa pengusiran tim Gugus Tugas Covid-19 oleh keluarga pasien positif Covid-19, YS (47) dan warga Jorong Padang Parit Panjang, Kenagarian Taeh, Kecamatan Payakumbuh.
Sebelumnya Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Limapuluh Kota, sudah menjelaskan pada keluarga bahwa jenazah sudah dimandikan, dikafani, dibungkus plastik, dan disalatkan oleh tim RSUD Achmad Mochtar, yang disaksikan oleh istrinya dari kejauhan.
“Tim mempersilakan keluarga jika ingin menyalatkan jenazah kembali asalkan tidak membuka plastik dan memandikan jenazah karena itu berbahaya. Tetapi, keluarga menolak penjelasan itu dan mengusir tim Gugus Tugas,” kata Tien, Selasa (25/8/2020).
Namun penjelasan tim Gugus yang di dalamnya ada Wakil Bupati Limapuluh Kota, Kepala Bidang Dinas Kesehatan, dan Camat beserta Kapolsek Payakumbuh, tidak dihiraukan oleh keluarga dan warga setempat.
Tien juga menjelaskan bahw tim Gugus Tugas telah memberi alat pelindung diri (APD) kepada keluarga agar dikenakan saat menyalatkan jenazah agar tidak terpapar Covid-29. Namun menurut informasi keluarga tidak ada yang memanfaatkan APD tersebut.
Kini pihaknya tengah mendata orang-orang yang terlibat dalam penyelenggaraan jenazah itu, mulai dari keluarga hingga pelayat yang hadir. Tim Gugus Tugas bermaksud melakukan dites PCR pada mereka semua untuk mencegah penyebaran Covid-19
Sebelumnya, kata Tien menjelaskan, Pasien YS mendatangi RSUD Adnaan WD Payakumbuh, pada Senin (17/8/2020) dengan keluhan sesak nafas. Ia sebelumnya diketahui memiliki riwayat asma. YS kemudian dirawat di rumah sakit tersebut.
Pada Rabu (19/8/2020), pihak rumah sakit mengambil sampel swab YS dan hasil tesnya keluar pada Kamis (20/8/2020). Karena kondisinya makin lemah, YS dirujuk ke RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi. Pada Senin (24/8/2020) YS meninggal di ruangan isolasi RSUD tersebut. (tvl)