Diprotes Publik AS, Tersangka Bom Bali Encep Nurjaman Gagal Divaksinasi
- Donald Trump Jr, putra Donald Trump, ikutan mengecam.
- Partai Republik memaki-maki rencana vaksinasi tahanan, Partai Demokrat mendukung.
- Rupanya, Biden lebih mementingkan teroris dibanding rakyatnya.
JERNIH — Pentagon menangguhkan rencana vaksinasi Encep Nurjaman alias Hambali, tersangka bom Bali, dan semua teroris yang ditahan di Teluk Guantanamo, Kuba.
“Tidak ada tahanan Guantanamo yang divaksinasi,” tulis Sekretaris Pers Departemen Pertahanan John Kirby di Twitter-nya.
“Kami menghentikan sementara rencana untuk bergerak maju. Kami meninjau protokol perlindungan pasukan, dan kami berkomitmen pada kewajiban menjaga kemanana pasukan kami,” lanjut Kirby.
Semula, Pentagon akan menyuntikan vaksin Covid-19 ke seluruh tahanan di Guantanmo. Encep Nurjaman salah satunya. Lainnya adalah dua tangan kanan Encep; Mohammed Nazir bin Lep dan Mohammed Farik bin Amin.
Yang bikin marah publik AS adalah Khalid Sheikh Mohammed, tersangka otak serangan 9/11 masuk dalam rencana vaksinasi. Lainnya, vaksinasi dilakukan saat jutaan warga AS belum mendapat suntikan akibat kurangnya pasokan.
Stevie Scalise, senator Partai Republik, mengatakan; “Memalukan, pemerintah Biden memberi vaksin kepada teroris di Guantanamo.”
Donald Trump Jr, putra mantan presiden Donald Trump, ikutan menyerang. “Terrorrist First, America Last. Rupanya begitu rencana pemerintah saat ini,” tulis Trump Jr.
Surat perintah vaksinasi tahanan ditanda-tangani Terry Adirim, wakil asisten menteri pertahanan urusan kesehatan. New York Times yang kali pertama mengabarkan rencana ini.
Kecaman terhadap rencana vaksinasi tahanan datang dari pendukung Partai Republik. Sedangkan dukungan untuk Biden datang dari pulbik pemilihnya.