Azis: Kelompok Teroris Galang Dana dengan Modus Bantuan Kemanusiaan
Mereka menggalang dana di media sosial dengan modus bantuan kemanusiaan untuk bencana alam, korban konflik di timur tengah, warga terpapar COVID-19 bahkan bantuan untuk panti asuhan.
Tahap berikutnya mereka akan mengajak bergabung dalam grup WhatsApp dalam rangka menanamkan doktrin.
JERNIH-Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan PPATK diminta untuk melacak dugaan pengumupulan dana aksi-aksi teror di Indonesia dengan menggunakan teknologi terkini yakni dengan pola crowdfunding organisasi nirlaba di Indonesia.
“Kami meminta BNPT untuk terus meningkatkan koordinasi dengan lembaga terkait khususnya PPATK guna melacak sinyalemen yang ada,” kata Wakil Ketua DPR M Azis Syamsuddin keterangan tertulis kepada wartawan di Jakarta, pada Jumat (16/4/2021).
Azis menyebut kecurigaannya tersebut sejalan dengan banyaknya penggalangan dana di media sosial dengan modus bantuan kemanusiaan untuk bencana alam, korban konflik di timur tengah, warga terpapar COVID-19 bahkan bantuan untuk panti asuhan.
Tahap berikutnya mereka akan mengajak bergabung dalam grup WhatsApp dalam rangka menanamkan doktrin.
“Dilanjutkan dengan ajakan, bergabung dalam grup WhatsApp hingga diajarkan merakit bom hingga doktrin menjadi pengantin sebuah istilah lama yang mereka adopsi,” katanya.
Masyarakat, kata Azis, harus waspada terhadap jaringan terorisme dalam media sosial, sebab mereka cenderung menyasar captive audience. Yakni sebuah pola yang targetnya menyasar kelompok yang kerap menghabiskan waktu di ruang maya.
“Ini menjadi kewaspadaan kita bersama. Bahkan dari perkembangan yang ada sejumlah analisis terorisme internasional telah membedah pola rekrutmen baru ini,” kata politisi Golkar tersebut.
Pria kelahiran Jakarta, 31 Juni 1970 ini mencurigai lima kelompok teroris yang aktif menyebar propaganda radikal secara terselubung dan melakukan perekrutan melalui dunia maya.
“Kecenderungan operasi gelap ini yang dilakukan, di kawasan kota,”.
Adapun lima jaringan teroris yang dimaksud Azis tersebut yakni jaringan Negara Islam Indonesia (NII) dan Jamaah Islamiyah (JI), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Jamaah Ansharut Tauhid (JAT)
Terakhir, kata Azis, Jamaah Ansharut Khilafah (JAK) yang sejak 2016 menjadi JAK Nusantara. Kelompok teroris Indonesia ini dipimpin oleh Bahrunnaim yang merupakan Khatibah Nusantara ISIS Indonesia. (tvl)mmi
jak