Dua Anak Palestina Dibunuh Israel Setiap Hari di Gaza

- Meskipun ada operasi UNICEF untuk meringankan penderitaan anak-anak di Gaza, tingkat bantuan yang masuk ke daerah kantong itu tidak mencukupi.
- Tidak ada tempat yang aman bagi anak-anak, dan dunia tidak dapat terus-menerus menormalkan penderitaan mereka.
JERNIH – Anak-anak di Gaza terus menjadi sasaran pasukan Israel selama beberapa minggu sejak gencatan senjata. Sedikitnya 67 anak Palestina telah terbunuh di Gaza saat gencatan senjata yang berarti rata-rata dua anak terbunuh per hari.
Juru bicara UNICEF Ricardo Pires mendesak tindakan untuk meringankan penderitaan anak-anak Gaza, yang terus dibunuh oleh Israel sejak gencatan senjata Oktober. “Serangan Israel juga telah menewaskan seorang gadis muda di Khan Younis pada hari Kamis, sementara tujuh anak tewas pada hari Rabu di Kota Gaza,” ujar Pires saat konferensi pers mingguan di Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, Jumat (21/11/2025).
Pires menceritakan pengalamannya sendiri di Gaza. Ia melihat anak-anak yang terluka dan yatim piatu tinggal di tempat penampungan sementara. “Saya menyaksikannya sendiri ketika terakhir kali ke sana Agustus lalu. Realitas yang dipaksakan kepada Gaza masih sangat sederhana. Tidak ada tempat yang aman bagi mereka, dan dunia tidak dapat terus-menerus menormalkan penderitaan mereka,” ujarnya.
Pires menambahkan, meskipun ada operasi UNICEF untuk meringankan penderitaan anak-anak di Gaza, tingkat bantuan yang masuk ke daerah kantong itu tidak mencukupi. “Jika bantuan dan dukungan yang dibutuhkan dapat tiba lebih cepat, kami pasti dapat berbuat lebih banyak,” ujarnya.
Dengan kondisi musim dingin ekstrem yang kini mulai terjadi, Pires memperingatkan bahwa musim baru merupakan “pengganda ancaman”. “Infeksi saluran pernapasan meningkat, sementara air yang terkontaminasi memicu penyebaran diare,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa “anak-anak terus memanjat reruntuhan tanpa alas kaki”.
“Terlalu banyak anak yang telah membayar harga tertinggi, terlalu banyak yang masih menanggungnya, bahkan di bawah gencatan senjata. Dunia berjanji kepada mereka bahwa (perang) akan berhenti dan kita akan melindungi mereka,” kata Pires. “Sekarang kita harus bertindak sesuai dengan itu.”
Perang Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 69.000 warga Palestina sejak Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Dari mereka yang tewas, sekitar 20.000 adalah anak-anak. Perang Israel di Gaza telah digambarkan sebagai genosida oleh para ahli PBB dan kelompok hak asasi manusia terkemuka, termasuk Amnesty International.






