CrispyDesportare

Escape to Victory: Pele dan Stallone Bermain Sepak Bola Melawan Hitler

  • Film dibintangi sejumlah nama besar sepak bola Eropa dan Amerika Latin saat itu.
  • Sylvester Stallone tak akan melupakan film ini. Saat berlatih menjadi penjaga gawang, Pele mematahkan jemari Stallone.

JERNIH — Siapa pun yang pernah nonton TV tengah malam, pasti sempat menyaksikan Escape to Victory — film yang mempertemukan Edson Arantes do Nascimento alias Pele dengan Sylvester Stallone.

Film dirilis musim panas 1981, distradarai John Houston, dan berkisah tentang sekelompok tawanan perang sekutu di kamp Nazi yang menghabiskan waktu bermain sepak bola. Awal 1980-an, publik Eropa sedang dilanda demam kisah-kisan pelarian dari kamp Nazi, kendati Perang Dunia II telah lama usai.

Tokoh sentral film ini adalah Kapten John Colby, yang tertera dalam buku klub Liga Primer West Ham United, yang diperankan Michael Caine. Ada pula Kapten Robert Hatch, diperankan Sylvester Stallone, seorang yang bertugas di Angkatan Darat Kanada.

Kapten Hatch ditangkap Nazi di Dieppe selama serangan komando di belakang garis musuh. Hatch sesumbar mampu menjadi penjaga gawang meski punya pengalaman terbatas, bahkan tidak sama sekali.

Film dibintangi sejumlah nama besar sepak bola saat itu; Osvaldo Ardilles (Argentina), John Wark (Skotlandia), Russel Osman (Inggris), Kevin O’Callaghan (Irlandia), Hallvar Thoresen (Norwegia), Paul Van Himst (Belgia), Kazimierz Deyna (Polandia), legenda Manchester City Mike Summerbee, dan legenda Inggris Bobby Moore.

Plot Film

Latihan sepak bola harian para tahanan mendapat gangguan sempurna. Saat semua keluar dari sel dan mulai menendang bola, sejumlah rekan mereka sibuk membuat rencana rumit untuk melarikan diri dengan bantuan pasukan perlawanan Prancis.

Serdadu Jerman juga suka sepak bola, dan mengajak tahanan menggelar pertandingan eksebisi. Saat yang sama pasukan perlawanan Prancis sukses membuat lubang pelarian di bak mandi. Lubang mengarah ke terowongan pembuangan limbah bawah tanah di Paris.

Pertandingan eksebisi berjalan dengan baik. Serdadu Nazi Jerman unggul 4-1. Saat istirahat dan masuk ke ruang ganti terjadi perdebatan; melanjutkan laga sampai usai atau semua lari lewat lubang yang dipersiapkan pasukan perlawanan Prancis.

Sebagian memutuskan melanjutkan laga. Beberapa dari mereka yang telah masuk ke lubang pelarian akhirnya keluar lagi dan bermain lagi.

Pele dan Ardilles, yang cedera, keluar dari bangku cadangan dan bermain. Keduanya mempertontonkan skill individu khas Amerika Latin, mencegak gol — salah satu dengan tembakan salto — untuk menyamakan kedudukan menjadi 4-4 dalam tiga menit sisa pertandingan.

Pele memperlihatkan kemampuan mendribble bola, melewati pemain Jerman. Ada suasana ngeri di sekujur kamp tahanan, karena jika Jerman kalah semua tahanan menghadapi regu tembak. Sutradara John Houston memberi warna lain pada film itu, dengan seorang perwira Jerman bertepuk tangan menyaksikan sepak bola indah.

Di akhir film Ardilles mempertontonkan Roy of Rovers, memberikan hukuman lunak kepada Jerman dengan gaya dibuat-buat yang membuat orang tertawa.

Kenangan Stallone

Sylvester Stallone tak pernah bisa melupakan film ini dan pengalamannya bermain sepak bola bersama Pele.

“Sebelum syuting, saya berlatih menjadi penjaga gawang,” kenang Stallone seperti dikutip foxsports.com.au. “Pele menembak dan saya berdiri di depan gawang. Saya berusaha memblok tembakan Pele, dan jemari tangan saya patah.”

Pele, masih menurut Stallone, menggunakan sepatu Perang Dunia II yang berujung baja. Akibantya, bola yang ditendang akan meluncur seperti meriam.

“Bola saat itu dua kali lebih berat dari bola saat ini,” kenang Stallone.

Stallone masih ingat ketika Pele mengatakan akan menembak, dan memberi tahu ke mana bola akan meluncur. “Saya pikir itu sepak bola biasa, dan tidak ada yang berbahaya,” kata Stallone.

Pele menembak bola itu ke arah yang diseutkan. Stallone memblok, gagal, tapi bola masih meluncur merobek jaring, memecahkan jendela barak.

“Saya menemukan rasa hormat yang baru. Pele tidak menganggap remeh siapa pun,” kata Stallone.

Back to top button